5 Alasan Wanita Cenderung Lebih Stres Dibandingkan Pria
- Alona Horkova/istockphoto
Lifestyle, VIVA Bali – Stres dapat menyerang siapa saja, terlepas ia laki-laki atau perempuan. Secara ilmiah, dibandingkan para pria, para wanita dapat memiliki kecenderungan stres lebih meningkat. Apa yang menjadi perbedaan tersebut, berikut alasannya!
1. Hormon yang Berbeda
Menurut artikel kesehatan dari laman Halodoc, Dr. Paul J. Rosch yang merupakan Chairman of The Board of The American Institute Stress menyatakan, perubahan siklus hormon sering terjadi terutama pada wanita.
Siklus perubahan hormon pada wanita umumnya terjadi ketika menjelang menstruasi, setelah melahirkan, dan saat memasuki masa menopause. Fase hormon yang dapat berubah ini juga bisa mempengaruhi suasana hati seseorang hingga memicu munculnya gejala depresi.
2. Faktor Genetik
Stres nyatanya dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Dengan demikian, sifat genetik yang ada pada wanita, dapat mendorong mereka lebih rentan terhadap gejala seperti depresi.
3. Pengaruh Hubungan Personal
Umumnya, hubungan personal dapat meliputi hubungan yang melibatkan keluarga, pekerjaan, hingga pasangan. Di saat hubungan mulai kacau dan timbul suatu masalah, hal itu dapat berpotensi membuat wanita mendapatkan tingkat stres yang tinggi. Masih dari situs yang sama, penelitian dari Eropa menyebutkan, depresi memungkinkan lebih mudah terjadi pada wanita dibandingkan pria di rentan umur 20 - 40 tahun.
4. Kemungkinan Harapan Hidup Lebih Tinggi
Menurut informasi dari beberapa studi yang dilakukan, wanita berpotensi hidup lebih panjang daripada para pria. Bertambahnya usia dapat berkaitan dan mengarah salah satunya dengan rasa kehilangan dan kesepian. Ditambah adanya penurunan fisik yang kian melemah dapat mendorong seorang wanita mengalami gejala depresi. Situasi ini memungkinkan perempuan gampang mengalami stres.
5. Seasonal Affective Disorder (SAD)
Kondisi ini merupakan gangguan perubahan dalam suasana hati, yang kemudian ditandai dengan perasaan depresi. Dirujuk dari laman Halodoc tersebut, perempuan dapat mengalami kondisi ini dengan kemungkinan 4 kali lebih tinggi daripada pria.
Tak hanya itu, wanita yang berada dalam rentan usia 35-44 tahun, dapat mengalami puncak stress, dikarenakan sejumlah tekanan. Tekanan tersebut meliputi tekanan pekerjaan, mengurus anak dan orang tua yang sudah lanjut usia. Kurangnya keterlibatan pasangan dalam memberikan dukungan untuk membantu mengurus anak dan pekerjaan rumah tangga, dapat menjadi salah satu penyebab utama lainnya yang membuat stress pada wanita memuncak.