Kenapa Tubuh Kita Suka Terjun Bebas saat Mau Tidur? Ini Jawabannya!
- https://www.rri.co.id/nabire/kesehatan/659255/mengenal-gangguan-tidur-hypnic-jerk
Lifestyle, VIVA Bali – Sensasi Hypnic Jerk: Penjelasan dan Penyebabnya
Pernahkah Anda terbangun secara tiba-tiba dengan sentakan yang kuat sesaat sebelum terlelap? Sensasi yang seringkali mengejutkan ini dikenal sebagai hypnic jerk, atau juga disebut sebagai sleep start atau hypnagogic jerk. Fenomena ini adalah hal yang sangat umum terjadi, diperkirakan dialami oleh 60-70% populasi.
Apa Itu Hypnic Jerk?
Hypnic jerk adalah kontraksi otot singkat dan involunter yang terjadi saat seseorang berada dalam fase transisi dari terjaga menuju tidur. Kontraksi ini dapat memengaruhi seluruh tubuh atau hanya sebagian, seperti lengan atau kaki. Seringkali disertai dengan sensasi jatuh, kilatan cahaya, atau halusinasi visual dan auditori singkat. Meskipun terasa dramatis, hypnic jerk umumnya tidak berbahaya dan merupakan bagian normal dari proses tidur.
Mengapa Hypnic Jerk Terjadi?
Meskipun penyebab pasti hypnic jerk belum sepenuhnya dipahami, beberapa teori dan faktor pemicu telah diidentifikasi:
1. Transisi Otak yang Cepat: Salah satu teori utama adalah bahwa hypnic jerk
terjadi akibat "kesalahan" atau misinterpretasi sinyal antara otak dan otot saat tubuh mulai rileks untuk tidur. Saat Anda tertidur, detak jantung dan pernapasan melambat, dan otot-otot mulai mengendur. Otak, terutama bagian reticular activating system (RAS) yang bertanggung jawab untuk menjaga kewaspadaan, mungkin salah menafsirkan relaksasi ini sebagai sinyal jatuh, menyebabkan respons "terkejut" yang tiba-tiba untuk membangunkan tubuh.
2. Kecemasan dan Stres: Tingkat stres dan kecemasan yang tinggi dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya hypnic jerk. Ketika pikiran aktif dan tegang sebelum tidur, otak mungkin kesulitan untuk sepenuhnya "mematikan" dan memasuki mode tidur yang tenang, memicu respons kejut.
3. Konsumsi Stimulan: Kafein dan nikotin adalah stimulan yang dapat mengganggu siklus tidur alami. Mengonsumsi zat-zat ini terlalu dekat dengan waktu tidur dapat membuat otak tetap waspada dan lebih rentan terhadap hypnic jerk.
4. Olahraga Malam Hari: Berolahraga intensif menjelang tidur dapat meningkatkan suhu tubuh dan menstimulasi sistem saraf. Hal ini dapat mempersulit tubuh untuk sepenuhnya rileks dan meningkatkan kemungkinan terjadinya sentakan saat Anda mencoba tertidur.
5. Kekurangan Tidur: Kurang tidur kronis dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh dan membuat transisi tidur menjadi lebih tidak teratur, yang berpotensi memicu hypnic jerk.
6. Gerakan Tak Sadar: Beberapa peneliti percaya bahwa hypnic jerk mungkin merupakan sisa dari respons primata kuno di mana otot-otot akan "memeriksa" apakah individu tersebut aman di pohon sebelum sepenuhnya tertidur.
Kapan Harus Khawatir?
Dalam banyak kasus, hypnic jerk adalah fenomena yang normal dan tidak memerlukan perawatan medis. Namun, jika hypnic jerk sangat sering terjadi, sangat kuat, atau disertai dengan gejala lain yang mengganggu tidur atau kehidupan sehari-hari (misalnya, menyebabkan cedera atau kecemasan ekstrem), disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau spesialis tidur. Mereka dapat membantu mengidentifikasi faktor pemicu yang mendasari dan merekomendasikan strategi manajemen yang sesuai.