Dari Sampah Jadi Emas, Begini Cara Magot Bikin Kantong Tebal

Larva magot BSF kering
Sumber :
  • https://aliansizerowaste.id/wp-content/uploads/2023/02/maggot-bsf.webp

Lifestyle, VIVA Bali – Ingat nggak sih dengan video-video viral di sosmed yang nampilin belatung alias magot lagi menghabiskan tumpukan sampah organik? Yang bikin netizen pada berteriak "iiihh" tapi sekaligus terpukau sama kecepatan si belatung mengolah sampah jadi... hilang!

Nah, ternyata di balik rasa jijik itu, ada peluang bisnis menggiurkan yang bisa bikin kantong tebal, lho! Magot atau larva Black Soldier Fly (BSF) ini udah jadi lahan cuan jutaan rupiah buat para pebisnis kreatif di Indonesia. Penasaran gimana caranya sampah bisa disulap jadi emas? Yuk, kita kupas tuntas!

Mengenal Si Magot yang Lagi Viral

Sebelum bahas bisnisnya, kenalan dulu yuk sama si magot ini. Dilansir dari ITB, magot atau larva Black Soldier Fly (BSF) dengan nama ilmiah Hermetia illucens ini bukan belatung sembarangan. Beda banget sama lalat hijau atau lalat hitam yang menyebarkan penyakit!

BSF justru nggak hinggap di sampah dan nggak bawa penyakit. Bahkan, dilansir dari Agromedia, anak-anak kecil aman banget main-main dengan memegang larva BSF ini. Ada yang bahkan bikin peyek magot atau goreng magot buat cemilan - meski kedengarannya ekstrem ya!

Yang bikin magot istimewa adalah kemampuan super mereka mengurai sampah organik. Dilansir dari Universitas Janabadra, setiap 10.000 magot mampu mengurai 1 kilogram sampah rumah tangga dalam 24 jam dan menyisakan 200 gram sampah terurai yang bisa jadi pupuk organik.

Potensi Keuntungan yang Bikin Melongo

Modal Kecil, Untung Besar

Dilansir dari Aliansi Zero Waste Indonesia, untuk skala kecil-menengah atau skala rumah tangga, dengan modal kurang lebih Rp 2 juta untuk kandang dan telur BSF sudah bisa memulai budidaya. Dari 1 gram telur BSF bisa menghasilkan 2-3 kg larva segar!

Harga Jual yang Menggiurkan

Dilansir dari ITB, harga yang ditawarkan untuk magot:

Magot basah: Rp 7.000-9.000 per kg

Magot kering: Rp 40.000 per kg

Kisah Sukses Rahman dari Bekasi