Inilah Daftar 5 Biji Kopi Nusantara yang Mendunia

5 biji kopi Nusantara yang terkenal di Dunia
Sumber :
  • https://www.nescafe.com/id/id-id/budaya-kopi/pengetahuan/karakter-kopi-nusantara

Lifestyle, VIVA Bali – Tidak banyak yang tahu, bahwa sejarah panjang kopi Indonesia dimulai sejak abad ke-17, saat VOC membawa bibit Arabica pertama ke Batavia (sekarang Jakart). Dari situlah perjalanan panjang kopi di tanah air dimulai, menjadikan Indonesia sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia, tepatnya peringkat keempat setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia. Dari ujung barat Sumatra hingga timur Flores, tiap daerah punya kopi khas dengan keunikan rasa, aroma, dan karakter yang tak dimiliki kopi dari tempat lain. Berikut adalah daftar kopi dari Indonesia yang mendunia:

 

1. Kopi Gayo

 

Gayo terletak di kawasan perbukitan di ujung utara Pulau Sumatra. Kopi yang dihasilkan dari daerah ini dikenal memiliki karakter rasa yang unik dan istimewa. Hal ini membawanya meraih Fair Trade Certified dari International Organization of Fair Trade pada tahun 2010, serta masuk nominasi kopi terbaik dunia dalam ajang International Conference on Coffee Science. Biji kopinya dibudidayakan oleh petani skala kecil dengan metode tradisional pengolahan giling basah, yang menghasilkan profil rasa kuat namun tetap ringan.

 

2. Kopi Kintamani

 

Wilayah dataran tinggi Kintamani yang terletak di antara Gunung Batukaru dan Gunung Agung dikenal sebagai sentra utama produksi kopi di Bali. Di daerah ini, kopi ditanam menggunakan sistem tradisional Subak Abian yang menekankan prinsip keseimbangan alam semesta, sehingga sangat cocok untuk budidaya kopi organik dan berlabel fair trade. Kopi dari Kintamani memiliki biji berukuran besar dengan body yang kuat, serta menghadirkan aroma khas bunga dan sentuhan lemon.

 

3. Kopi Bajawa

 

Bentang alam Flores yang berbukit-bukit, dihiasi oleh deretan gunung berapi aktif dan tidak aktif, menyumbangkan abu vulkanik yang memperkaya tanah sehingga menciptakan kondisi sempurna untuk budidaya kopi organik. Sebagian besar tanaman kopi di wilayah ini tumbuh di bawah naungan pohon peneduh dan diolah dengan metode basah secara tradisional. Kopi Bajawa dari Flores dikenal memiliki tingkat keasaman yang rendah, mempunyai cita rasa manis yang lembut dengan sentuhan cokelat, bunga, dan vanila.

 

4. Kopi Jawa

 

Perkebunan kopi di Indonesia pertama kali dikembangkan oleh VOC di wilayah Jawa Barat, dengan prioritas pada varietas Arabika yang memiliki nilai jual tinggi. Kini, sentra produksi kopi Jawa beralih ke Dataran Tinggi Ijen di Jawa Timur, di mana tanaman kopi dibudidayakan di lahan-lahan besar peninggalan kolonial Belanda sejak abad ke-18. Kopi dari Jawa dikenal memiliki cita rasa yang kuat, tingkat keasaman yang rendah, serta profil rasa yang sedikit kasar dengan aftertaste herbal.

 

5. Kopi Toraja

 

Dataran Tinggi Toraja di Sulawesi dikenal sebagai kawasan utama penghasil kopi Arabika dari wilayah pegunungan. Mayoritas kopi di daerah ini dibudidayakan oleh petani kecil yang mewarisi tradisi kuat, termasuk dalam teknik pengolahan kopi. Metode giling basah yang digunakan menghasilkan biji kopi dengan karakter yang bertekstur. Kopi Toraja sendiri memiliki keasaman yang rendah, dengan nuansa rasa yang mengarah pada aroma kayu dan tanah.

 

Sebagian besar hasil panen kopi Indonesia masih ditujukan untuk ekspor. Namun, dalam sepuluh tahun terakhir, tingkat konsumsi kopi di dalam negeri mengalami peningkatan yang signifikan dan diperkirakan akan terus bertumbuh ke depannya. Antusiasme generasi muda turut mendorong tren ini, menjadikan kopi sebagai bagian dari gaya hidup, terutama di kalangan kelas menengah yang tengah tumbuh di wilayah perkotaan. Perkembangan budaya ngopi ini juga mencerminkan adanya kemajuan dalam aspek ekonomi masyarakat.