Penuh Emosi dan Cerita Tak Terduga, Ini Novel Fiksi Populer yang Wajib Kamu Baca!
- https://yggdrasille.com Link foto : https://yggdrasille.com/2020/11/12/before-the-coffee-gets-cold-by-toshikazu-kawaguchi-book-review/
Lifestyle, VIVA Bali – Membaca fiksi bukan hanya tentang menikmati alur cerita, tetapi juga memahami emosi, mengenal budaya baru, dan menyelami nilai-nilai kehidupan. Dari kisah sejarah hingga fantasi penuh makna, berikut adalah lima buku fiksi populer yang sayang untuk dilewatkan.
1.Polaris Musim Dingin - Alicia Lidwina
Novel ini mengisahkan tentang Akari yang menerima tiket Shinkansen dan surat-surat dari Sensei, seseorang yang pernah menuntunnya keluar dari masa kelam. Saat Sensei menghilang tanpa jejak, Akari memulai perjalanan melintasi kota-kota bersalju di Jepang. Dalam perjalanannya, ia dipertemukan kembali dengan sahabat-sahabat lama dan sosok dari masa lalu, sambil menyusun kembali fragmen kehilangan dan arti pulang.
2. Before the Coffee Gets Cold – Toshikazu Kawaguchi
Berlatarkan sebuah kafe kecil di Tokyo yang memungkinkan pengunjung kembali ke masa lalu, novel ini menyajikan cerita-cerita reflektif tentang cinta, penyesalan, dan pengampunan. Namun, waktu yang dimiliki terbatas, hingga kopinya dingin. Cerita ini mengajarkan bahwa kata-kata sederhana pun bisa mengubah hidup.
3. The Midnight Library – Matt Haig
Nora Seed dihadapkan pada kesempatan untuk menjelajahi berbagai kehidupan yang mungkin ia jalani di perpustakaan ajaib di antara hidup dan mati. Buku ini menyentuh tema tentang makna kehidupan, pilihan yang tidak kita ambil, dan penerimaan diri dengan lembut dan menginspirasi.
4. Aroma Karsa – Dee Lestari
Mengusung kisah Jati Wesi, pria dengan kemampuan penciuman luar biasa, novel ini menyuguhkan petualangan mendalam penuh aroma, mitologi Jawa, dan konspirasi keluarga. Dengan riset detail dan alur yang menegangkan, Aroma Karsa menjadi salah satu karya fiksi Indonesia yang paling kompleks dan memikat.
5. Keajaiban Toko Kelontong Namiya – Keigo Higashino
Tiga remaja yang bersembunyi di sebuah toko tua secara tak sengaja terlibat dalam surat-menyurat misterius dari masa lalu. Toko kelontong itu dahulu dikenal sebagai tempat meminta nasihat. Lewat cerita menyentuh antar generasi, novel ini menyampaikan pesan tentang kebaikan, pengampunan, dan harapan kecil yang bisa mengubah hidup seseorang.