Bukan Salah Ibu! Ini Fakta dan Cara Mencegah Keguguran di Awal Kehamilan

Seorang wanita yang sedang dalam masa kehamilan.
Sumber :
  • https://www.pexels.com/photo/a-pregnant-woman-holding-her-tummy-7485421/

“Pemeriksaan USG dan tes darah pada minggu-minggu awal sangat membantu untuk memantau keberlangsungan kehamilan,” ujarnya.

Keguguran tak hanya berdampak pada fisik, tapi juga menimbulkan luka emosional. Dr. Rathod menekankan pentingnya dukungan mental dan sosial dalam menghadapi proses ini.

“Wanita harus diberdayakan untuk mengenali dan menyampaikan tanda-tanda awal keguguran tanpa merasa disalahkan. Edukasi dan empati sangat penting agar mereka tidak merasa sendirian,” katanya.

Stres dan kecemasan yang berlebihan bahkan bisa berdampak pada keseimbangan hormon. Oleh karena itu, membangun lingkungan yang suportif dan positif bagi ibu hamil juga merupakan bentuk pencegahan yang tidak kalah penting.

Meskipun keguguran adalah pengalaman yang menyakitkan, itu tidak menutup peluang untuk hamil kembali dengan sukses di masa depan. Dengan perawatan medis yang tepat, pola hidup sehat, dan dukungan emosional yang kuat, banyak wanita berhasil melewati fase sulit ini dan menjalani kehamilan sehat berikutnya.

Kuncinya adalah mengenali risiko, menjaga kesehatan secara menyeluruh, dan tetap optimis. Karena pada akhirnya, kehamilan bukan hanya tentang pertumbuhan janin, tapi juga tentang kesiapan tubuh dan hati sang ibu.