Kucing Belang Tiga, Menguak Rahasia Genetik dan Keberuntungan Si Cantik Calico

Kucing belang tiga yang menawan
Sumber :
  • https://www.freepik.com/premium-photo/domestic-cat-looking-advertising-space-photo_18375427.htm

Lifestyle, VIVA Bali – Kucing belang tiga, atau yang lazim dikenal sebagai kucing calico atau tortoiseshell, adalah salah satu kucing dengan corak bulu paling mencolok dan indah. Kombinasi warna hitam, oranye (atau merah), dan putih yang khas pada tubuh mereka bukan sekadar kebetulan, melainkan hasil dari fenomena genetik yang menarik. Lebih dari itu, kucing-kucing ini seringkali dikaitkan dengan mitos dan kepercayaan tentang keberuntungan di berbagai budaya di seluruh dunia.

 

Fenomena Genetik yang Unik: Mengapa Kebanyakan Kucing Calico Betina?

Salah satu fakta paling mencengangkan tentang kucing belang tiga adalah bahwa hampir semua dari mereka adalah betina. Fenomena ini berkaitan erat dengan genetika dan kromosom seks.

1. Peran Kromosom X: Warna bulu oranye dan hitam pada kucing dikodekan pada kromosom X. Kucing betina memiliki dua kromosom X (XX), sementara kucing jantan memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y (XY).

2. Inaktivasi Kromosom X (Lyonization): Pada kucing betina, di setiap sel tubuh, salah satu dari dua kromosom X dinonaktifkan secara acak selama perkembangan embrio. Proses ini dikenal sebagai inaktivasi kromosom X atau Lyonization. Jika satu kromosom X membawa gen untuk warna hitam dan yang lainnya membawa gen untuk warna oranye, maka inaktivasi acak ini akan menghasilkan bercak-bercak warna hitam dan oranye yang tersebar di seluruh tubuh.

3. Gen White Spotting: Warna putih pada kucing calico disebabkan oleh gen terpisah yang disebut gen piebald atau white spotting. Gen ini bertanggung jawab atas area bulu tanpa pigmen, menciptakan pola "belang tiga" yang ikonik bersama dengan bercak hitam dan oranye.