Melukat, Ritual Penyucian Diri yang Menghubungkan Manusia dengan Alam di Bali
- https://www.instagram.com/p/DFEUnIHTh7f/?igsh=cXczZHY2MnNkM2F4
Gumi Bali, VIVA Bali –Ritual melukat merupakan tradisi penting dalam agama Hindu Bali yang bertujuan untuk membersihkan diri dari segala bentuk energi negatif dan dosa. Kata melukat sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Bali, su yang berarti baik dan lukat yang berarti penyucian.
Melalui upacara ini, umat Hindu Bali berusaha mencapai keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan jiwa dengan alam serta Tuhan, dalam rangka memperoleh ketenangan batin.
Proses melukat dimulai dengan pemujaan yang dipimpin oleh seorang pemangku di pura, di mana air kelapa gading digunakan untuk membersihkan tubuh secara simbolis.
Setelah itu, peserta melukat akan melakukan pemandian di tempat-tempat suci seperti Pura Tirta Empul yang terkenal dengan mata air suci, Pancoran Solas di Sangeh, dan Taman Beji Griya Waterfall adalah beberapa lokasi yang menyediakan pengalaman autentik bagi para peserta.
Selain membersihkan tubuh secara fisik, ritual ini juga melibatkan mantra-mantra yang diyakini dapat membersihkan pikiran dan jiwa, sehingga memberikan ketenangan secara spiritual. Ritual ini sering dilakukan pada hari-hari baik seperti Purnama, Tilem, dan Kajeng Kliwon.
Ritual melukat semakin populer di kalangan wisatawan internasional yang mencari pengalaman spiritual mendalam selama berada di Bali. Wisatawan dari berbagai belahan dunia, termasuk Amerika Serikat, Australia, dan negara-negara Eropa, datang ke Bali untuk merasakan manfaat dari ritual pembersihan jiwa ini.
Melalui melukat, mereka berharap dapat membersihkan diri dari energi negatif dan mencapai ketenangan batin, sembari mendalami tradisi dan budaya Bali yang kaya akan makna spiritual.