Debus Banten, Seni Tradisional dengan Nilai Spiritual Islam

Prosesi tradisi Debus
Sumber :
  • https://id.m.wikipedia.org/wiki/Berkas:Atraksi_Debus.jpg

Beberapa ayat Al-Qur’an yang sering dilantunkan sebelum pertunjukan antara lain Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, dan Ayat Kursi. Hal ini memperlihatkan bahwa kekuatan Debus diyakini bukan berasal dari tubuh manusia semata, melainkan dari karunia Allah SWT melalui keimanan dan ketakwaan.

Debus di Tengah Tantangan Zaman

Di era modern, Debus menghadapi tantangan serius. Arus globalisasi membuat sebagian masyarakat hanya melihatnya sebagai hiburan, sehingga makna spiritualnya mulai terpinggirkan. Bahkan, sebagian kalangan menganggapnya tidak relevan dengan kehidupan Islam kontemporer.

Meski begitu, banyak ulama tradisional tetap memandang Debus sebagai bagian dari dakwah kultural yang sah. Nilai-nilai seperti tawakal, sabar, keberanian, dan keikhlasan dianggap sesuai dengan ajaran tasawuf Islam.

 

Debus adalah bukti nyata bagaimana budaya lokal dapat berpadu dengan ajaran Islam secara harmonis. Ia tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran moral, spiritual, dan historis. Keberadaannya mengajarkan bahwa seni tradisi bisa menjadi media mendekatkan diri kepada Tuhan sekaligus memperkuat identitas masyarakat Banten.