Baju Kulit Kayu Khas Kalimantan Sebagai Warisan Budaya dan Alam

Namun, tantangan tetap ada. Produksi kulit kayu membutuhkan keterampilan khusus dan waktu yang tidak singkat. Regenerasi pohon nyamu dan ulin juga harus diperhatikan agar tidak terjadi eksploitasi berlebihan. Di sinilah pentingnya kolaborasi antara pengrajin, peneliti, dan pemerintah untuk menjaga keseimbangan antara pelestarian dan inovasi.

Baju kulit kayu Kalimantan bukan sekadar busana. Ia adalah pernyataan tentang siapa yang mengenakannya, dari mana ia berasal, dan bagaimana ia memaknai alam. Dalam dunia yang semakin seragam, keberadaan busana ini menjadi pengingat bahwa keindahan bisa lahir dari kesederhanaan, dan bahwa tradisi bukanlah beban, melainkan sumber inspirasi.