Ini Alasan Mengapa Hindu di Bali Berbeda dari India

Penari Bali saat sedang upacara
Sumber :
  • Sumber https://www.pexels.com/photo/two-women-dancing-while-wearing-dresses-at-night-time-1477310/

Masyarakat Bali mengenal empat kasta utama: Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra, namun dalam kehidupan sehari-hari, interaksi antar kasta berlangsung dengan harmonis dan tidak seketat di India.

Selain itu, praktik keagamaan di Bali juga menunjukkan perbedaan yang signifikan. Misalnya, upacara Nyepi, yang merupakan hari raya umat Hindu di Bali, dirayakan dengan cara yang unik.

Saat Nyepi masyarakat Hindu di Bali akan melakukan Catur Brata Penyepian atau empat pantangan selama 24 jam: tidak menyalakan api, tidak bekerja, tidak bepergian, dan tidak bersenang-senang. Tradisi ini tidak ditemukan dalam praktik Hindu di India dan mencerminkan adaptasi ajaran Hindu dengan nilai-nilai lokal Bali.

Dalam seni dan budaya, perbedaan juga terlihat jelas. Salah satu contohnya adalah tari Barong, yang merupakan representasi dari pertarungan antara kebaikan dan kejahatan. Barong dianggap sebagai lambang kebaikan dan sering ditampilkan dalam upacara-upacara keagamaan di Bali.

Konsep Barong ini tidak ditemukan dalam tradisi Hindu di India, menunjukkan bagaimana seni pertunjukan di Bali berkembang dengan karakteristik lokal yang kuat.

Arsitektur tempat ibadah juga menunjukkan perbedaan. Di Bali, pura dibangun dengan struktur terbuka dan terdiri dari tiga bagian utama: nista mandala (halaman luar), madya mandala (halaman tengah), dan utama mandala (halaman dalam).

Struktur ini mencerminkan konsep kosmologi Hindu Bali dan berbeda dengan kuil-kuil Hindu di India yang umumnya berbentuk tertutup dan memiliki struktur yang berbeda.