Strategi Pelestarian Tarian Daerah Melalui Pendidikan Dini dan Peran Daerah

Contoh salah satu tarian tradisional Indonesia
Sumber :
  • https://www.pexels.com/photo/traditional-balinese-dance-at-outdoor-ceremony-32877906/

Budaya, VIVA Bali –Upaya melestarikan tarian tradisional di Indonesia membutuhkan kerja sama antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, komunitas seni, dan masyarakat. Berbagai kajian menunjukkan bahwa pelestarian budaya masih menghadapi tantangan, mulai dari minimnya regulasi turunan hingga keterbatasan sarana bagi sanggar tari.

 

Salah satu studi tentang tarian Cakalele di Kabupaten Maluku Tengah menyoroti pentingnya dukungan pemerintah dalam bentuk pembinaan rutin serta penyediaan fasilitas. Tanpa itu, regenerasi seniman tari sulit berjalan optimal.

 

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) juga dipandang strategis untuk menanamkan kecintaan terhadap seni tari sejak dini. Panduan resmi Kementerian Pendidikan menekankan pentingnya memasukkan materi tari ke dalam kurikulum, mulai dari gerak dasar, irama musik tradisional, hingga pementasan sederhana. “Pengenalan budaya sejak usia dini tidak hanya mengenalkan anak pada gerakan, tetapi juga nilai yang terkandung di dalamnya,” tulis panduan tersebut.

 

Implementasi program pelestarian ini dapat dilihat dari kegiatan pelatihan tari di Dusun Sentono. Dalam empat kali pertemuan, anak-anak menunjukkan antusiasme tinggi ketika diajarkan tarian tradisional. Keterlibatan instruktur, dukungan orang tua, dan metode pembelajaran yang menyenangkan membuat pelatihan ini berhasil menarik minat generasi muda.