Endek Bali, Kain Biasa, Arti Luar Biasa
- https://karyatenun.com/kain-tenun-endek-bali/
Gumi Bali, VIVA Bali – Kain endek Bali dikenal sebagai salah satu kekayaan budaya Nusantara yang memiliki makna simbolik dalam setiap helai motifnya. Endek bukan hanya kain tenun biasa, tetapi sarat akan filosofi dan nilai-nilai adat Bali yang dijaga turun-temurun.
Selain terkenal sebagai destinasi wisata, Bali juga kaya akan kerajinan tangan mulai dari ornamen, pernak-pernik, aksesoris, hingga fashion. Salah satu kerajinan tangan yang telah melambung namanya baik di Indonesia maupun mancanegara adalah kain tenun endek Bali. Nama “endek” diambil dari kata gendekan atau ngendek yang bermakna diam atau tetap—tidak berubah warnanya. Endek telah dikenal sejak abad ke-16 dan terus berkembang hingga kini.
Dalam kehidupan masyarakat, kain endek digunakan sebagai pakaian, simbol persaudaraan, dan juga cendera mata. Tak hanya untuk kegiatan upacara besar dan sembahyang di pura, kain endek kini juga dikenakan sebagai seragam sekolah maupun kantor.
Motif yang dipakai untuk membuat kain endek beragam, antara lain motif geometris, flora, fauna, figuratif, dan dekoratif. Motif geometris merupakan motif tertua yang digunakan sebagai simbol keyakinan masyarakat Bali. Motif ini digambarkan dengan garis lurus, garis putus, garis lengkung, dan bidang-bidang geometri. Motif flora mengadaptasi bentuk tumbuhan yang tampil rapat dan harmonis, sedangkan motif fauna terinspirasi dari hewan darat, laut, maupun udara. Motif figuratif menggambarkan tokoh manusia atau pewayangan, baik secara utuh maupun sebagian. Adapun motif dekoratif merupakan hasil gabungan dari beberapa motif lain yang disesuaikan dengan kepercayaan masyarakat.
Bentuk dan Variasi Kain Endek
Tenun endek hadir dalam berbagai bentuk, seperti sarung, kain panjang atau lembaran, dan selendang—yang dalam bahasa Bali disebut anteng. Sarung umumnya digunakan oleh laki-laki dan memiliki sambungan di bagian tengah atau samping. Sementara kain panjang lebih umum dikenakan oleh perempuan, dengan ciri khas motif ragam hias ikat di bagian pinggir, sedangkan bagian tengah kain polos. Dalam perkembangannya, variasi baru mulai bermunculan, di mana ragam hias juga diterapkan pada bagian tengah kain, tidak hanya pada sisi pinggir.