Menggali Filosofi Hidup, Kearifan Budaya yang Mengakar di Tanah Lombok

Pertunjukan Budaya Suku Sasak Di Lombok
Sumber :
  • www.shutterstock.com/image-photo/lombok-indonesiaseptember-2012-culture-presean-stick-2449375559

1. Tindih: Konsep ini menekankan kejujuran, integritas, dan keselarasan antara perkataan dan perbuatan. Tindih mengajarkan pentingnya menjadi pribadi yang patut (benar), patuh (taat), pacu (rajin), solah (baik), dan saleh (damai).

2. Maliq: Bermakna larangan atau pantangan. Maliq adalah rambu-rambu yang mencegah masyarakat melakukan tindakan yang bertentangan dengan ajaran agama, adat istiadat, atau norma sosial. Ini adalah bentuk kontrol sosial yang kuat untuk menjaga tatanan dan etika.

3. Merang: Menggambarkan ketajaman atau semangat untuk menjadi bermanfaat. Filosofi ini mendorong individu untuk tidak hanya melakukan pekerjaan secara kuantitas, tetapi juga kualitas, serta senantiasa berguna bagi sesama. Merang menuntut inovasi dan kontribusi positif dalam kehidupan bermasyarakat.

 

Ketiga prinsip ini, menurut pandangan masyarakat Sasak, mampu membentuk individu menjadi pribadi yang berkarakter mulia, menjunjung tinggi martabat, dan senantiasa berbuat baik.

 

"Lomboq Mirah, Sasak Adi": Cerminan Harmoni dan Martabat