12 Ribu Petani Geruduk DPR di Hari Tani 2025, Simak Titik Aksinya

Ribuan petani akan geruduk DPR RI hari ini
Sumber :
  • Instagram/tanahuntukrakyat

Jakarta, VIVA Bali –Sebanyak 12 ribu petani bakal turun ke jalan memperingati Hari Tani 2025 dengan menggeruduk DPR. Catat titik kumpul dan rute aksi massa yang bakal bikin ibu kota padat!

Tim Bola Voli Pemdes Alasbuluh Tuding Wasit Tak Adil, Pilih Walk Out

Peringatan Hari Tani Nasional (HTN) ke-65 tahun ini bakal jadi momentum besar bagi kaum tani di Indonesia. 

Sedikitnya 12 ribu petani dari berbagai daerah dijadwalkan turun ke jalan, menggeruduk kawasan Gedung DPR/MPR RI Senayan, Jakarta. 

3 Hari Pencarian, WNA Inggris yang Terseret Arus di Pantai Legian Ditemukan Meninggal

Koordinator aksi dari Aliansi Reforma Agraria, Ruzaldi, menegaskan bahwa semangat perjuangan petani tidak bisa dipisahkan dari perjuangan rakyat kecil.

“Kaum tani bersama buruh, pemuda, mahasiswa, dan komunitas warga turun ke jalan untuk menolak perampasan tanah. Ini saatnya kita rebut kembali kedaulatan agraria demi masa depan pangan Indonesia,” tegas Ruzaldi dalam rilis yang diterima bali.viva.co.id. Rabu, 24 September 2025.

Taman Beji Griya Air Terjun dengan Sentuhan Ritual Sakral di Bali

Aksi peringatan HTN 2025 ini diikuti berbagai organisasi, di antaranya Perkumpulan Petani Ubi Kayu Indonesia Provinsi Lampung, Komite Aksi Hari Tani Nasional, Komite Perjuangan Pertanian Rakyat (KPPR), Koalisi Nasional untuk Reforma Agraria, BEM Si Kerakyatan, Aliansi Rakyat Menggugat, serta sejumlah komunitas masyarakat lainnya.

Mereka menegaskan bahwa kedaulatan pangan mustahil tercapai tanpa reforma agraria sejati, sekaligus menolak praktik perampasan tanah yang masih marak terjadi di berbagai wilayah.

Di bawah tema besar “Tidak ada Kedaulatan Pangan tanpa Reforma Agraria Sejati, Rebut Kembali Kedaulatan, Lawan Perampas Tanah!”, para petani membawa sejumlah tuntutan, mulai dari percepatan distribusi tanah, perlindungan lahan pertanian berkelanjutan, hingga penegakan hukum atas konflik agraria yang merugikan masyarakat.

Massa menilai pemerintah harus lebih serius menjalankan agenda reforma agraria agar ketimpangan kepemilikan tanah tidak makin melebar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, massa akan mulai berkumpul sejak pagi di beberapa titik strategis. 

Rute aksi petani dimulai dari Stasiun Gambir 2, kemudian bergerak menuju Kedutaan Besar Amerika Serikat, dilanjutkan ke Balai Kota Jakarta, melewati Patung Kuda Arjuna Wiwaha, dan singgah di depan Istana Negara, sebelum akhirnya mengarah ke Kompleks DPR/MPR RI Senayan. 

Sepanjang perjalanan, massa membawa spanduk, poster, dan melantangkan orasi yang menyerukan reforma agraria sejati serta menuntut penghentian praktik perampasan tanah.

Untuk mengantisipasi jalannya aksi, 8.340 personel gabungan Polri, TNI, dan Pemprov DKI Jakarta disebar di beberapa titik, mulai dari kawasan Gambir hingga halaman depan DPR. 

Polisi juga telah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas situasional bila terjadi penumpukan massa.

“Kami siapkan pengamanan secara humanis, namun tetap tegas bila ada pelanggaran. Rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan menyesuaikan eskalasi massa di lapangan,” ujar Iptu Ruslan Basuki, Humas Polres Metro Jakarta Pusat.

Kepolisian menghimbau masyarakat Jakarta untuk mewaspadai potensi kemacetan di kawasan Gambir, Medan Merdeka, dan Senayan. 

Pengendara disarankan mencari jalur alternatif bila tidak ingin terjebak arus massa.

“Situasi lalu lintas kami pantau ketat, dan bila perlu, akan ada pengalihan arus di sejumlah ruas jalan,” tambah Ruslan.

Dengan jumlah massa yang diperkirakan mencapai 12 ribu orang, aksi Hari Tani 2025 ini diprediksi akan jadi salah satu demonstrasi terbesar sepanjang tahun.