Rahasia Tanaman Cabai dalam Polybag Berbuah Lebat
- https://dkptph.lampungtengahkab.go.id/post/berita/read-budidaya-cabai-dalam-pot-polybag.html
Lifestyle, VIVA Bali – Cabai telah menjadi komoditas tanaman yang banyak ditanam atau dibudidayakan. Terlepas dari harganya yang fluktuatif, kebutuhan cabai di kalangan masyarakat bisa dibilang menjadi kebutuhan pokok untuk bumbu masakan. Rasanya yang pedas menambah kenikmatan pada berbagai masakan. Selain itu cabai memiliki banyak jenis, seperti misalnya cabai rawit, cabai keriting, cabai merah besar, cabai hijau besar, cabai gendot atau cabai habanero, dan masih banyak lagi.
Seiring berjalannya waktu, menanam cabai tak lagi memerlukan lahan yang luas. Bahkan cabai bisa ditanam di pekarangan rumah menggunakan polybag atau pot. Namun, kendala yang dihadapi hampir sama. Yaitu bagaimana tanaman cabai bisa tumbuh subur dan berbuah lebat. Nah, kali ini kita akan membahas bagaimana caranya agar tanaman cabai yang ditanam di polybag dapat tumbuh subur dan berbuah lebat.
Menanam cabai dalam polybag memiliki beberapa keunggulan, yaitu dapat ditanam dengan skala kecil, menghemat ruang, dan lebih mudah dirawat.
Berikut beberapa tips agar tanaman cabai dapat tumbuh subur dan berbuah lebat:
1. Pemilihan benih atau bibit yang berkwalitas
Memilih bibit cabai untuk ditanam, menjadi hal mendasar yang sangat penting. Bibit cabai bisa diperoleh dari menyemai benih sendiri yang didapat dari cabai, atau dari penjual bibit cabai siap tanam. Namun, jika ingin menyemai bibit cabai sendiri sangat perlu untuk menyeleksi biji cabai. Caranya dengan merendam biji cabai dan memilih biji cabai yang tenggelam di dasar air rendaman.
2. Persiapan media tanam
Media tanam yang digunakan untuk menanam cabai dengan polybag adalah campuran tanah, kompos, dan pupuk kandang dengan perbandingan 3:2:1. Jangan lupa untuk memastikan lubang drainase pada polybag benar-benar terlubangi. Tujuannya adalah untuk memperlancar sirkulasi dan penyerapan air. Polybag yang tidak terlubangi dengan sempurna akan memungkinkan air menggenang, sehingga dapat menyebabkan pembusukan akar pada tanaman cabai.
3. Penanaman cabai
Pastikan menanam bibit cabai yang siap tanam. Tanda bibit cabai siap tanam adalah memiliki 3-4 daun asli. Jangan hilangkan tanah dari penyemaian bibit cabai. Hal ini dimaksudkan agar bibit cabai lebih cepat beradaptasi dengan media tanam baru, sehingga dapat mempercepat pertumbuhan tanaman cabai.
Setiap tanaman pasti memerlukan pupuk agar menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Agar lebih efisien, kita harus mengetahui kebutuhan nutrisi atau unsur hara pada setiap fase pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai. Pada dasarnya, fase pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase vegetatif dan fase generatif. Unsur hara sendiri terdiri dari unsur hara macro (N, P, Ca, Mg, dan S) jugs unsur hara micro (Fe, Mn, Zn, Cu, Cl, B, dan Mo).
Fase vegetatif merupakan fase pertumbuhan yang fokus pada perkembangan akar, batang, cabang, dan daun. Fase ini berlangsung hingga sekitar 40 HST. Pada fase ini tanaman cabai membutuhkan unsur hara berupa N, P, dan K. Jumlah unsur hara N dan P pada fase ini dibutuhkan lebih banyak, sedangkan unsur K lebih sedikit. Lebih mudahnya NN + PP + K.
Fase generatif merupakan fase dimana tanaman cabai mulai fokus untuk pembentukan bunga, pembesaran buah, dan pematangan buah. Pada fase generatif awal, yaitu pembentukan bunga, kebutuhan unsur hara seimbang antara N, P, dan K. Selanjutnya untuk fase pembesaran dan pematangan buah, unsur hara N dan K lebih dominan, sedangkan unsur hara P lebih rendah.
5. Perawatan tanaman
Perawatan tanaman cabai terdiri dari penyiraman, penyiangan, dan pemangkasan. Tanaman cabai dapat disiram setiap hari atau tergantung kondisi cuaca. Jangan lupa untuk melakukan penyiangan dengan mencabut rumput liar atau gulma yang dapat menyerap nutrisi yang ada pada media tanam. Pemangkasan dilakukan dengan memotong daun tanaman cabai bagian atas dan perompelan tunas air.
6. Pengendalian hama dan penyakit
Tanaman cabai juga tak luput dari serangan hama dan penyakit, oleh karena itu penyemprotan pestisida baik secara alami maupun kimia sangat diperlukan.