Bukan Bikin Pintar! Suplemen Ini Justru Berbahaya untuk Otak
- https://www.pexels.com/photo/flat-lay-photo-of-alternative-medicines-7615571/
Kesehatan, VIVA Bali – Banyak orang rela menghabiskan uang demi meningkatkan daya ingat, memperbaiki fokus, atau menjaga kesehatan otak. Suplemen menjadi pilihan populer karena mudah diakses dan sering dijanjikan sebagai "penambah kecerdasan". Namun kenyataannya, tidak semua suplemen benar-benar aman atau efektif.
Dikutip dari EatingWell, Kamis, 24 Juli 2025, beberapa suplemen justru dapat membawa risiko serius bagi fungsi kognitif jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan atau tanpa pengawasan medis. Berikut lima suplemen yang sebaiknya dihindari untuk menjaga otak tetap sehat dan tajam.
1. Vitamin E Dosis Tinggi
Vitamin E dikenal sebagai antioksidan yang penting bagi tubuh. Namun, mengonsumsinya dalam dosis tinggi justru berpotensi membahayakan.
“Vitamin E dalam jumlah besar belum terbukti meningkatkan daya ingat atau fungsi kognitif. Justru, bisa mengganggu proses pembekuan darah dan meningkatkan risiko stroke,” jelas Dr. Lisa Young, ahli gizi dan penulis buku nutrisi.
2. Vitamin B6 Dosis Tinggi
Vitamin B6 memang dibutuhkan tubuh untuk fungsi saraf dan metabolisme, namun konsumsi berlebih bisa menyebabkan kerusakan saraf. Gejala yang muncul antara lain mati rasa, kesemutan, dan gangguan sinyal saraf.
Ahli Gizi Theresa Gentile menyarankan agar vitamin ini dikonsumsi dari sumber alami seperti ikan, pisang, kentang, atau unggas, bukan dalam bentuk suplemen dosis tinggi.
3. Ginkgo Biloba
Suplemen herbal ini terkenal sebagai penambah daya ingat, namun riset menunjukkan bahwa manfaatnya sangat terbatas. Selain tidak efektif mencegah penurunan kognitif, ginkgo biloba bisa menimbulkan efek samping seperti pusing, sakit kepala, bahkan meningkatkan risiko pendarahan terutama bagi mereka yang mengonsumsi obat pengencer darah.
4. Suplemen Kafein Dosis Tinggi
Kafein memang bisa membantu meningkatkan kewaspadaan, namun suplemen yang mengandung kafein tinggi bisa berdampak buruk. Efek sampingnya meliputi gangguan tidur, kecemasan, bahkan penurunan fokus jika dikonsumsi berlebihan.
Lebih baik mengonsumsi kafein dari sumber alami seperti kopi atau teh dalam jumlah wajar.
5. Suplemen Omega-6
Meskipun omega-6 adalah asam lemak penting, ketidakseimbangan antara omega-6 dan omega-3 bisa menyebabkan peradangan dalam tubuh termasuk di otak.
Untuk menjaga keseimbangan, disarankan memperbanyak asupan makanan yang kaya omega-3 seperti ikan salmon, kenari, biji rami, dan chia seed.
Daripada mengandalkan suplemen berisiko, para ahli menyarankan gaya hidup sehat sebagai cara terbaik untuk merawat otak:
- Tidur cukup dan berkualitas
- Makan makanan bergizi dan seimbang
- Rutin berolahraga
- Kelola stres dengan baik
- Tetap aktif secara sosial dan mental
Menjaga kesehatan otak tidak perlu rumit. Yang dibutuhkan adalah kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat bukan hanya tergiur oleh klaim instan dari suplemen yang belum tentu aman.