Hindari Kerja Diatas Kasur, Ini Dampak Buruknya

Lifestyle, VIVA Bali – Sejak tren bekerja dari rumah meningkat, banyak orang mulai mencari tempat ternyaman untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Salah satu tempat favorit yang sering dipilih adalah kasur. Bekerja sambil rebahan memang terdengar menyenangkan, apalagi jika cuaca sedang mendukung dan tugas yang dikerjakan tidak terlalu berat.

Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan kerja di kasur ternyata bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan fisik maupun mental? Aktivitas ini bukan hanya memengaruhi produktivitas, tetapi juga berisiko jangka panjang jika dilakukan secara terus-menerus.

Menurunkan Produktivitas dan Fokus

Saat Anda bekerja di tempat tidur, tubuh dan otak akan menerima sinyal yang salah. Kasur adalah simbol relaksasi dan istirahat, sehingga ketika digunakan untuk bekerja, fokus bisa terganggu. Penurunan fokus ini seringkali tidak disadari karena terasa nyaman pada awalnya, namun dalam jangka panjang akan menurunkan produktivitas kerja.

Selain itu, ritme kerja yang baik membutuhkan rutinitas dan tempat khusus yang mendukung konsentrasi. Kasur tidak menyediakan struktur kerja yang tegas, sehingga membuat otak sulit membedakan antara waktu kerja dan waktu istirahat.

Gangguan Pola Tidur

Menggunakan kasur sebagai tempat kerja juga bisa mengacaukan jam tidur Anda. Hal ini disebabkan oleh terganggunya asosiasi otak terhadap fungsi kasur sebagai tempat tidur. Jika otak terbiasa melihat kasur sebagai tempat bekerja, maka saat waktunya tidur tiba, tubuh Anda justru tetap terjaga karena terbiasa ‘aktif’ di tempat itu.

Pola tidur yang terganggu ini bisa memicu insomnia, sulit tidur nyenyak, atau bangun dengan rasa lelah di pagi hari. Gangguan tidur yang berkepanjangan akan berdampak serius pada kesehatan secara keseluruhan, termasuk sistem imun dan kestabilan emosi.

Risiko Postur Tubuh yang Buruk

Duduk di atas kasur dalam waktu lama, apalagi tanpa penopang punggung yang memadai, dapat menyebabkan gangguan postur tubuh. Posisi kerja di kasur biasanya membuat punggung membungkuk, leher menunduk terlalu lama, dan bahu menegang. Tanpa disadari, ini akan menimbulkan keluhan seperti nyeri punggung, sakit leher, hingga gangguan tulang belakang dalam jangka panjang.

Berbeda dengan meja kerja ergonomis yang mendukung posisi duduk ideal, kasur tidak dirancang untuk menunjang tubuh saat bekerja. Apalagi jika Anda menggunakan laptop tanpa alas tambahan, posisi menunduk bisa memperparah ketegangan otot.

Menurunkan Kualitas Hidup

Kerja rebahan memang menggoda, tetapi kebiasaan ini bisa berimbas pada kualitas hidup Anda. Produktivitas yang menurun, tidur tidak nyenyak, hingga keluhan fisik yang berulang bisa membuat Anda merasa lelah secara emosional dan tidak puas dengan pencapaian harian. Jika ini terjadi terus-menerus, kesehatan mental pun bisa terdampak.

Seiring waktu, Anda mungkin kehilangan motivasi untuk bangun dari tempat tidur, merasa lesu sepanjang hari, dan mengalami kesulitan memisahkan kehidupan pribadi dan pekerjaan. Ini adalah sinyal bahwa rutinitas kerja Anda perlu dievaluasi.

Solusi yang Bisa Dilakukan

Jika ruang kerja di rumah terbatas, ada beberapa solusi yang bisa diterapkan. Anda bisa menggunakan meja lipat kecil atau dudukan laptop ergonomis sebagai alternatif. Duduklah di lantai dengan bantal penopang punggung jika tidak memiliki kursi kerja. Pastikan posisi duduk tetap tegak dan pencahayaan ruangan mencukupi.

Pisahkan zona tidur dan zona kerja, meskipun berada dalam satu ruangan. Ini penting agar otak dapat membedakan waktu istirahat dan waktu produktif. Jangan lupa, istirahatkan mata dan tubuh setiap satu jam sekali untuk menjaga stamina dan fokus tetap optimal.

Kerja di kasur mungkin terasa nyaman di awal, tetapi dampak jangka panjangnya tidak bisa diabaikan. Dari gangguan tidur, menurunnya produktivitas, hingga keluhan fisik seperti sakit punggung dan leher, semua itu bisa terjadi jika kebiasaan ini terus dilakukan. Jadi, mulai sekarang, yuk hindari kerja di tempat tidur demi tubuh dan pikiran yang lebih sehat!