Semarak Nyongkolan, Harmoni Tradisi Sasak di Tengah Irama Kecimol
- Moh Helmi/ VIVA Bali
Lombok Barat, VIVA Bali –Tradisi pernikahan khas masyarakat Sasak, Nyongkolan, kembali digelar meriah di Dusun Kebon Kongok, Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Acara yang berlangsung sore hari ini memperlihatkan kekayaan budaya lokal dengan iringan musik tradisional Kecimol yang menghidupkan suasana, Senin, 9 Juni 2025.
“Nyongkolan ini bukan sekadar prosesi adat biasa, tetapi bentuk penghormatan terhadap nilai budaya yang di warisi dari leluhur,” ujar Emi, salah seorang warga yang turut menyambut rombongan pengantin. Ia menegaskan bahwa Nyongkolan memiliki makna mempererat tali silaturahmi antar keluarga dan komunitas.
Iringan Kecimol semarakkan pengantin dalam prosesi Nyongkolan
- Moh Helmi/ VIVA Bali
Dalam acara tersebut, ratusan warga turut menyemarakkan arak-arakan pengantin pria menuju kediaman mempelai wanita. Musik Kecimol mengiringi langkah-langkah mereka dengan irama riang, menghadirkan semangat dan kegembiraan sepanjang perjalanan.
“Yang membuat Nyongkolan semakin semarak adalah Kecimol ini. Tapi kadang juga gabungan dengan Gendang Beleq, jadi suasananya semakin meriah,” tambah Emi sambil tersenyum.
Iringan Kecimol semarakkan pengantin dalam prosesi Nyongkolan
- Moh Helmi/ VIVA Bali
Dalam kegiatan adat seperti Nyongkolan. “Kami ingin tradisi ini tidak hanya jadi tontonan, tapi juga menjadi kebanggaan dan identitas masyarakat Sasak. Kami bersyukur masih banyak anak muda yang mau belajar dan ikut menjaga budaya ini,” katanya.
Menurutnya, musik Kecimol dan Gendang Beleq bukan hanya hiburan semata, tetapi simbol semangat gotong royong dan kebersamaan. “Keduanya menjadi ciri khas dalam setiap prosesi adat, dan harus dijaga keberlangsungannya,” ujar Emi