Ini 5 Rute di Jakarta yang Butuh Aksi Plogging Anda
- https://www.freepik.com/free-photo/men-women-help-each-other-collect-garbage_8971265.htm
Wisata, VIVA Bali –Jakarta kini memiliki semakin banyak ruang bagi para pelari, mulai dari jalur khusus hingga acara lari yang rutin digelar. Namun, sebuah tren global bernama Plogging mulai mengubah cara pandang masyarakat terhadap olahraga ini.
Plogging menggabungkan jogging dengan aksi memungut sampah, mengubah setiap sesi olahraga menjadi kontribusi nyata bagi kebersihan kota.Tren ini bukan lagi hanya wacana di Jakarta. Berbagai institusi, mulai dari merek global seperti Garmin hingga universitas seperti BINUS, telah menggelar acara plogging yang sukses.
Gerakan ini membuktikan bahwa banyak warga Jakarta yang ingin menjadikan gaya hidup sehat mereka lebih bermakna. Bagi Anda yang ingin bergabung dalam gerakan ini, memilih rute yang tepat adalah kuncinya.
Berikut adalah lima rute lari di Jakarta yang tidak hanya populer di kalangan pelari, tetapi juga sangat membutuhkan sentuhan aksi peduli lingkungan dari para plogger.
1. Jalur Car Free Day Sudirman-Thamrin
Setiap Minggu pagi, Jalan Sudirman-Thamrin berubah menjadi "arena" lari massal bagi warga Jakarta. Program Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau lebih dikenal dengan car free day ini adalah surga bagi para pejalan kaki dan pelari. Namun, dengan ribuan orang yang berkumpul, volume sampah yang dihasilkan, terutama botol plastik dan brosur, juga sangat tinggi.
Melakukan aksi Plogging di rute ini setelah keramaian utama bubar adalah cara yang sangat efektif dan berdampak besar untuk membantu menjaga ikon kebanggaan Jakarta ini tetap bersih.
2. Kompleks Gelora Bung Karno (GBK)
Sebagai pusat olahraga terbesar di Indonesia, Kompleks GBK adalah destinasi utama bagi para pelari, baik di jalur atletik maupun di area taman seperti Hutan Kota GBK. Tingginya volume pengunjung setiap hari membuat area ini rentan terhadap sampah yang tercecer. Menjadi plogger di GBK berarti Anda turut andil dalam merawat fasilitas olahraga kebanggaan nasional, memastikan area ini tetap nyaman dan bersih untuk semua orang.
3. Kawasan Wisata Kota Tua
Kawasan Kota Tua diakui oleh Kemenparekraf sebagai destinasi wisata sejarah yang menarik ribuan pengunjung setiap harinya. Area pejalan kakinya yang luas sangat ideal untuk berjalan santai maupun berlari. Namun, sebagai pusat turis dan kuliner, sampah seringkali menjadi masalah.
Plogging di Kota Tua menjadi cara yang luar biasa untuk menggabungkan olahraga, wisata sejarah, dan aksi menjaga warisan budaya kota.
4. Ekowisata Mangrove Pantai Indah Kapuk
Bagi yang mencari suasana lari yang berbeda, Ekowisata Mangrove di PIK menawarkan jalur lari di tengah alam. Berlari di atas jembatan kayu sambil menikmati hijaunya hutan bakau adalah pengalaman yang unik.
Aksi Plogging di sini memiliki nilai lebih karena langsung berkontribusi pada perlindungan ekosistem mangrove yang sensitif. Setiap sampah plastik yang diangkat dari sini berarti mencegah kerusakan lingkungan yang lebih parah.
5. Area Publik Cikini
Cikini dikenal sebagai salah satu pusat kebudayaan dan ruang publik di Jakarta Pusat, dengan area ikonik seperti Taman Ismail Marzuki. Sebagai area dengan aktivitas pejalan kaki yang tinggi, kebersihannya adalah tanggung jawab bersama. Menjadikan jalanan di sekitar Cikini sebagai rute plogging menjadi bentuk kepedulian nyata terhadap ruang publik dan pusat kesenian kota.