Pulau Terpencil di Indonesia Yang Berhasil Mencuri Perhatian Dunia

Wisata, VIVA Bali –Terletak di Garis Wallace yang memisahkan wilayah biogeografis Asia dan Australasia, Sumba yang subur berada beberapa pulau di sebelah timur Bali di wilayah selatan kepulauan Indonesia yang panjangnya 3.200 mil. Dekat dengan Broome, Australia maupun Jakarta, pulau ini berbukit dan jarang penduduknya, hanya dilintasi oleh dua jalan utama namun luasnya 15 kali lipat Singapura.

Kehidupan di sini terasa terpencil dan terpisah. Desa-desa beratap jerami berkelompok di sekitar makam megalitik dan sebagian besar penduduk setempat terus menganut kepercayaan tradisional Marapu, agama Pribumi yang berakar pada pemujaan leluhur. Bahasa pribumi lebih banyak digunakan di sini daripada bahasa Indonesia, dan pengorbanan hewan masih sering dilakukan untuk menandai peristiwa-peristiwa penting khususnya Festival Pasola tahunan, kompetisi lempar tombak berkuda yang diadakan pada bulan Februari atau Maret.

Dikelilingi tebing gunung berapi yang terjal dan pantai-pantai yang indah, serta terkenal dengan ombak selancar yang terpencil dan kain ikat yang ditenun dengan rumit, Sumba masih sangat segar dan belum tersentuh oleh pariwisata massal yang setidaknya untuk saat ini.

Sebagian besar lansekap Sumba didominasi padang rumput. Sebagai pulau yang masuk dalam kawasan Wallacea, Sumba kaya akan keragaman hayati. Tak hanya itu, pulau di Nusa Tenggara Timur seluas 10.854 km persegi ini juga merupakan satu dari 23 daerah burung endemik yang ada di Indonesia, dengan sembilan jenis endemik Sumba.

Pulau Sumba dikenal sebagai tempat kuda poni terbaik di Indonesia berasal karena masyarakat Sumba pada umumnya memiliki kandang kuda poni. Kuda disana tidak memiliki nama karena kuda dipandang hampir sejajar dengan arwah nenek moyang. Kuda Sumba adalah berjenis kuda sandel wood atau sandel-hout, yang sebetulnya adalah Kuda Sandelwood Pony.

Kegiatan yang bisa dilakukan wisatawan domestik dan mancanegara di Sumba, antara lain:

1.     Terapi kuda