Ekowisata Berbasis Komunitas, Model Pariwisata Berkelanjutan yang Menghidupkan Kembali Desa Tua di Kintamani

Danau Batur, surga di kaki gunung
Sumber :
  • https://dynamic-media-cdn.tripadvisor.com/media/photo-o/0b/45/e3/41/danau-batur.jpg?w=1200&h=-1&s=1

4. Menjaga Keseimbangan: Menjaga keseimbangan antara jumlah kunjungan, keaslian pengalaman, dan kelestarian lingkungan/budaya membutuhkan aturan main yang jelas dan disiplin dari komunitas.

Merajut Masa Depan dari Akar Tradisi

Ekowisata Berbasis Komunitas di Kintamani bukan sekadar tren pariwisata, tetapi sebuah model pembangunan berkelanjutan yang memulihkan martabat, ekonomi, dan warisan desa-desa tua. Dengan menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama, model ini menjamin bahwa manfaat pariwisata mengalir langsung ke akar rumput, sekaligus menjadi insentif kuat bagi mereka untuk menjaga alam dan budaya yang menjadi daya tarik utamanya.

Dukungan dari pemerintah daerah, LSM, dan wisatawan yang bertanggung jawab sangat vital untuk memperkuat model ini. Dengan demikian, desa-desa tua di Kintamani tidak hanya menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu, tetapi dapat bertransformasi menjadi komunitas yang hidup, mandiri, dan bangga akan identitasnya, berdenyut beriringan dengan kelestarian alam Gunung Batur yang megah.

Wisatawan pun mendapatkan pengalaman yang jauh lebih dalam, bermakna, dan berkesan: bukan hanya melihat keindahan, tapi juga menjadi bagian dari kehidupan dan upaya pelestariannya.