Tukad Cepung, Permata Tersembunyi Dalam Gua
- https://lostbetweenoceans.com/wp-content/uploads/2023/11/young-woman-tourism-with-rays-of-light-enjoying-tu-2025-03-09-07-32-58-utc-2048x1365.jpg
Popularitas Tukad Cepung telah memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar. Desa Tembuku kini menjadi destinasi yang ramai dikunjungi, menciptakan peluang usaha bagi warga lokal seperti jasa pemandu wisata, warung makan, dan penjualan souvenir. Dikutip dari penelitian dalam jurnal “Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam Pengelolaan Obyek Wisata di Desa Apuan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli”, keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan wisata alam seperti air terjun dapat meningkatkan pendapatan dan kesadaran konservasi lingkungan.
Pemerintah Kabupaten Bangli juga terus mengembangkan infrastruktur penunjang untuk memudahkan akses wisatawan sambil tetap mempertahankan keaslian alam. Program pelatihan pemandu lokal dan pengembangan paket wisata terintegrasi dengan objek wisata lain di Bangli menjadi strategi untuk meningkatkan daya saing destinasi.
Tips Berkunjung dan Konservasi
Untuk mendapatkan pengalaman optimal, wisatawan disarankan datang pada pagi hari saat musim kemarau antara April hingga Oktober. Pengunjung juga diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menghormati nilai-nilai spiritual tempat ini. Membawa alas kaki anti selip sangat direkomendasikan mengingat jalur trekking yang licin dan berbatu.
Wisatawan juga disarankan membawa kamera tahan air dan power bank karena area sekitar air terjun memiliki sinyal yang terbatas. Untuk keselamatan, hindari berenang di kolam air terjun terutama saat musim hujan karena arus air yang deras dan bebatuan licin.