Oknum Kaling di Jembrana, Diduga Aniaya Anak Dibawah Umur

Potongan video penganiayan oleh oknum kaling
Sumber :
  • I Nyoman Sudika / VIVA Bali

Jembrana, VIVA Bali –Oknum Kepala Kewilayahan atau Kepala Lingkugan (kaling) di salah satu kelurahan di Jembrana diduga melakukan penganiayaan dan perundungan anak dibawah umur. Aksinya sempat terekam cctv milik sebuah toko dilokasi kejadian.

Dari informasi yang diperoleh, kejadian tersebu terjadi pada Sabtu 27 September 2025, saat itu korban berinisial POM (14), siswa kelas II SMP asal Kecamatan Jembrana, melintas di jalan kelurahan dicegat dan dianiaya oleh oknum kaling .

Ditemui media di rumahnya, POM mencritakan kejadian yang dialaminya. Menurutnya saat malam kejadian korban bersama seorang teman bermaksud menonton pertandingan bola voli di GOR Kresna Jvara, Lingkungan Sawe Rangsasa.

Namun, setibanya di lokasi ternyata tidak ada kegiatan (pertandingan bola voly). Mereka kemudian memutuskan pulang. Namun sesampai di sebuah pertigaan saat dia belok ke kiri korban dicegat oleh pelaku yang datang dari timur. Pelaku  berisnisal IKW, seorang kepala lingkungan disalah satu kelurahan di Kecamatan Jembrana.

"Pelaku sempat bertanya dari mana,  saya jawab habis nonton bola voli akan tetapi tidak ada pertandingan. Tapi dia langsung nuduh saya ikut trek-trekan. Padahal saya tidak ikut,” jelas POM kepada jurnalis 01 Oktober 2025.

Saat korban berusaha menghindar, pelaku diduga mendorong sepeda motor korban hingga jatuh, lalu memukul dada korban hingga sesak dan menjambak rambutnya berulang kali. Tidak sampai disitu, korban yang sempat minta tolong ke toko busana tetap dikejar oleh pelaku. Penganiayaan berlanjut didalam toko dan disaksikan banyak sejumlah pengunjung toko busana tersebut.

“Saya jatuh ke selokan, lalu lari minta tolong ke dalam toko busana adat, Pelaku  tetap ngejar. Didalam toko rambut saya dijambak dan ditarik keluar, bahkan saya diancam akan dibunuh,” bebernya.

Tidak sampai disitu, aksi berutal oknum kaling tersebut terus berlanjut, korban yang masih dibawah umur dipaksa mendorong sepeda motornya menuju Gor. Sebelumnya pelaku sudah mencabut kabel coil sepeda tersebut, sehingga motor korban tidak bisa dihidupkan.  

"Setelah saya ditarik keluar, dia galak sambil ngancam membunuh dan langsung dia nyuruh saya mendorong sepeda sampai ke GOR, saat itu banyak warga yang datang," imbuh korban.

Beruntung korban berhasil menghubungi keluarganya. Saat itu pelaku sedang berbincang dengan warga dimanfaatkan oleh korban menghubungi keluarga dan menceritakan apa yang dialaminya.

“Cucu saya panik minta tolong. Saya langsung menuju lokasi, dan memang ketemu pelaku. Dia tidak mengaku memukul, tapi cucu saya bilang dipukul dan dijambak. Setelah itu pelaku menuduh cucu saya ikut trek-trekan, akan tetapi saya membantah, tidak mungkin cucu saya ikut trek-trekan yang hanya mengendarai motor Honda Supra kakeknya,” beber I GAA, nenek korban

Mengetahui kondisi cucunya yang mengeluhkan rasa sakit didada, Nenek korban langsung membawa cucunya ke rumah sakit.

“ Cucu saya nangis dan bilang sesak didada dan terasa panas usai diduga dipukul oleh pelaku, saya langsung bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan takutnya ada luka dalam,” ucapnya.

Oknum Kaling tersebut saat ditanya sempat mengelak kalua melakukan penganiyaan terhada cucunya. Pelaku bersikukuh tidak mengaku melakukan pemukulan dan menjambak korban.

"Saat itu sebagai bahan leporan ke Polisi saya minta rekaman CCTV di toko baju tempat cucu saya minta pertolongan. Saat diperlihatkan rekaman CCTV, oknum kaling tersebut baru mengakui perbuatannya,” terangnya.

Kasus dugaan penganiayan dan perundungan tersebut saat ini ditangani oleh Satreskrim Polres Jembrana. Berbekal keterangan dan rekaman CCTV keluarga korban telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Jembrana. Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP I Made Suharta Wijaya, membenarkan pihaknya sedang menangani kasus tersebut,

“Kasusnya masih lidik,” ujarnya singkat melalui pesan WhatsApp pada Bali.viva.co.id.