Pemkab Bangli Inisiasi Sekolah HAKI, Dorong Inovasi dan Lindungi Karya Lokal
- https://www.antaranews.com/berita/5134057/pemkab-bangli-bali-inisiasi-sekolah-hak-kekayaan-intelektual
Bangli, VIVA Bali – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangli, Bali mengawali pembentukan sekolah nonformal mengenai Hak Kekayaan Intelektual (Haki) salam mendukung pembangunan kreatif.
“Pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai hak kekayaan intelektual masih rendah,” kata Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kabupaten Bangli, I Nengah Wikrama di Bangli, Kamis, 25 September 2025. Seperti yang dilansir dari antaranews.com.
Dalam tahap awal inisiatif tersebut, pihaknya menghimpun para kepala satuan pendidikan seluruh jenjang dari SD, SMP, hingga SMA/SMK di kabupaten Bangli, termasuk juga mereka yang sudah merilis inovasi.
Pendapatnya, usaha tersebut dilakukan dengan menyoroti potensi Bangli yang kaya akan budaya, seni, dan tradisi sekaligus seninya.
Akan tetapi, faktanya masih banyak karya, produk lokal, inovasi teknologi, dan ekspresi budaya tradisional masih belum dilindungi atau didaftarkan.
Wikrama memaparkan bahwa Sekolah Haki disusun sebagai program pendidikan nonformal agar dapat meningkatkan kesadaran, pemahaman, sekaligus ketrampilan pelajar untuk memanfaatkan dan melindungi Hak Kekayaan Intelektual.
Rencananya, Sekolah Haki memiliki empat fungsi yakni sebagai pusat edukasi, fasilitasi, pengembangan, dan pusat kolaborasi.
Disisi lain, Pemkab Bangli mendata Indeks Invasi Daerah (IID) di daerah tersebut mengalami peningkatan pada tahun 2022 hingga 2024, secara signifikan dari 36,51 menjadi 63,33.
Sementara, jumlah inovasi yang dilaporkan juga melonjak dratis dari tujuh inovasi pada tahun 2022 menjadi 53 inovasi pada tahun 2024.
Di tahun 2025, berdasarkan perhitungan mandiri, IID diprediksi naik mencapai 73,96 dengan total 106 inovasi.
Meskipun seperti itu, Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar melihat rendahnya tingkat partisipasi dari seluruh unit kerja di lingkungan Pemkab Bangli.
Hal ini dikarenakan hanya 68 dari 317 perangkat daerah atau 21,45 persen yang sudah melaporkan inovasinya, berdasarkan data Innovations Government Award (IGA) 2025.
Oleh karenanya, Wayan Diar menghimbau seluruh organisasi perangkat daerah, unit kerja, badan usaha milik daerah (BUMD), puskesmas, kelurahan/desa, sekaligus sekolah di Bangli untuk mengintensifkan dan memperluas usaha pengembangan inovasi.