Indonesia CARE Salurkan Donasi Publik untuk Warga Terdampak Banjir Bandang Bali

Relawan Indonesia CARE asal Yogyakarta, Franky Pratama Arifin
Sumber :
  • Muhammad Aprian Romadhoni/ VIVA Bali

Denpasar, VIVA Bali –Lembaga kemanusiaan Indonesia CARE menggelar aksi peduli bagi warga terdampak banjir bandang di Dusun Wanasari, Denpasar Utara, Bali pada 14–15 September 2025. Tim relawan memberikan bantuan yang merupakan amanah dari para donatur berupa paket alat kebersihan kepada warga yang rumahnya terdampak lumpur banjir. 

Aksi ini dipimpin oleh relawan Indonesia CARE asal Yogyakarta, Franky Pratama Arifin, bersama relawan lokal Azis. Mereka melakukan assessment di beberapa titik terdampak banjir, seperti RT 01, RT 02, RT 03, RT 05, dan RT 07 Dusun Wanasari, Denpasar Bali. 

“Banjir bandang ini menjadi salah satu yang terparah di Bali. Banyak warga yang kehilangan harta benda, bahkan ada  belasan korban jiwa. Kami menemukan kebutuhan mendesak di lapangan, terutama sembako, tempat tinggal, pakaian, serta alat kebersihan untuk memulihkan rumah warga terdampak,” jelas Franky. 

Pada hari kedua aksi, tim Indonesia CARE menyerahkan sejumlah paket alat kebersihan kepada warga RT 01 Dusun Wanasari. Paket tersebut berisi ember, serok air, sikat kamar mandi, cairan pembersih, dan sabun pel. Bantuan diterima langsung oleh warga yang rumahnya terdampak. 

Rumah warga rusak akibat banjir

Photo :
  • Muhammad Aprian Romadhoni/ VIVA Bali

Salah seorang penerima bantuan, Edi (50) menyampaikan rasa terima kasihnya. “Kami sangat bersyukur ada bantuan dari Indonesia CARE. Rumah kami penuh lumpur setelah banjir, jadi alat kebersihan ini sangat membantu. Terima kasih sudah peduli dengan kami yang terdampak langsung, semoga semakin banyak yang mau membantu,” ujarnya dengan haru. 

Indonesia CARE, menurut Franky menyadari bantuan ini mungkin kecil, namun setidaknya bisa meringankan beban warga yang sedang berusaha membersihkan rumahnya dari lumpur sisa banjir yang meredam tempat tinggal mereka. "Yang paling penting, warga tahu bahwa mereka tidak sendirian,” imbuhnya. 

Banjir bandang melanda beberapa wilayah di Bali pada pekan lalu, termasuk Kota Denpasar dan sekitarnya, setelah hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur sejak awal September. Aliran air sungai meluap hingga menghantam permukiman warga. Sejumlah kendaraan hanyut terbawa arus, sementara beberapa rumah rusak berat, dan korban jiwa hingga data terakhir BNPB mencapai 18 orang dan ratusan lain luka-luka. 

Warga menyebut banjir kali ini sebagai yang terparah dibanding kejadian sebelumnya. Namun, temuan Relawan Indonesia CARE kondisi di lapangan terasa sepi dari perhatian. Tidak ada pengungsian resmi, sekolah tetap berjalan meski banyak rumah siswa terdampak banjir, dan bantuan pemerintah maupun lembaga swasta masih belum merata, terutama di wilayah yang aksesnya sulit. 

“Bali identik dengan pariwisata, tapi di balik itu ada masyarakat kecil yang kini sedang berjuang pasca banjir bandang. Kami berharap pemerintah dan semua pihak bisa lebih serius memperhatikan kondisi warga terdampak,” tegas Franky.