Majelis Hakim Belum Siap Bacakan Vonis, Sidang Kasus Lab Narkoba Warga Ukraina Ditunda

Borgol Roman Nazarenko Dibuka Untuk Jalani Sidang di PN Denpasar
Sumber :
  • Dewi Umaryati/ VIVA Bali

Denpasar, VIVA Bali –Sidang super cepat berlangsung di Pengadilan Negeri Denpasar dengan terdakwa warga Ukraina bernama Roman Nazarenko.

Sidang yang berlangsung sekitar satu menit ini, majelis hakim menunda membacakan putusan dengan alasan belum siap.

“Majelis hakim belum siap dengan pembacaan putusan jadi sidang ditunda Kamis, 18 September 2025,” ungkap Ketua Majelis Hakim I Gusti Ayu Akhiryani kepada Bali.viva.co.id, Selasa, 16 September 2025.

Usai hakim menutup persidangan, Roman pun harus kembali mengenakan rompi untuk kembali ke tahanan.

Sebelumnya tim Kejaksaan Negeri (Kejari) Badung menuntut Roman dengan pidana penjara seumur hidup.

 

Terdakwa Kasus Lab Narkoba Roman Nazarenko

Photo :
  • Dewi Umaryati/ VIVA Bali

 

“Hal-hal yang memberatkan di persidangan, perbuatan terdakwa bertentangan dengan program pemerintah Indonesia dalam pembentasan narkoba. Perbuatan terdakwa dapat merusak generasi muda, dapat menimbulkan keresahan bagi masyarakat, serta terdakwa berbelit-belit dalam persidangan dan tidak mengakui perbuatannya,” papar Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ryan Mahardika.

Sementara pertimbangan hal yang meringankan, terdakwa bersikap sopan selama persidangan.

“Menetapkan agar terdakwa tetap ditahan,” ungkap JPU.

Roman ditangkap polisi karena keterlibatannya dalam operasi laboratorium narkotika rahasia (clandestine lab) di sebuah vila kawasan Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.

Roman ditangkap bersama dua saudara kembar asal Ukraina bernama Ivan Volovod dan Mykyta Volovod yang telah divonis terlebih dahulu dalam berkas terpisah.

Roman yang sempat masuk daftar Pencarian Orang (DPO) selama 7 bulan sebelum akhirnya ditangkap di Thailand saat akan terbang ke Dubai.

Roman membantah sebagai pelaku utama sekaligus pemodal dan pengendali kegiatan lab narkoba ini.

“Saya bukan bos,” ucap Roman usai dituntut jaksa dengan pidana seumur hidup.

Roman mengaku hanya menerima instruksi dari seseorang bernama Oleg Tkachuk yang hingga kini masih buron.

Di depan majelis hakim Roman berkelit bahwa dia hanya bertugas mengawasi pembangunan vila. Setelah vila digunakan untuk lab narkoba, Roman memilih pergi ke Thailand.