Canggu Kembali Banjir, KLH Kaji Tata Kelola DAS di Bali

Deputi PPKL KLH/BPLH, Rasio Ridho
Sumber :
  • https://m.antaranews.com/berita/5109997/banjir-bali-klh-kirim-tim-lakukan-kajian-lingkungan-hidup-das-ayung

Badung, VIVA Bali – Jalan Canggu, Badung, Bali kembali tergenang banjir pada Senin, 15 September 2025. Sebelumnya, kawasan ini juga terendam pada Rabu, 10 September.

Banjir kali ini disebut sebagai yang terparah di Provinsi Bali. Hingga Minggu, 14 September, tercatat 17 orang meninggal dunia akibat bencana tersebut.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut intensitas hujan di Bali sedang tinggi. Meski secara bulanan curah hujan tergolong normal, terdapat periode ekstrem di mana hujan yang turun dalam sehari setara dengan curah hujan sebulan.

Namun, tingginya curah hujan bukan satu-satunya penyebab banjir. Tata kelola kota yang kurang baik turut memperparah kondisi. Untuk itu, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mendorong evaluasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) di Bali.

Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLH, Rasio Ridho Sani, menegaskan pentingnya kajian tersebut. Menurutnya, KLHS akan mencakup pemantauan kondisi lingkungan serta perbaikan penataan daya dukung dan daya tampung lingkungan, termasuk pada daerah aliran sungai (DAS).

“Evaluasi KLHS dilakukan untuk memantau kondisi lingkungan sekaligus memperbaiki daya dukung dan daya tampung, termasuk DAS Ayung dan DAS lainnya. Faktor-faktor ini berperan besar terhadap banjir yang terjadi usai curah hujan ekstrem pada 9 September lalu,” kata Rasio, dikutip dari Antara News.

Data Pemerintah Provinsi Bali menunjukkan, kawasan berhutan di DAS Ayung hanya seluas 1.500 hektare dari total 49.500 hektare, atau sekitar 2 persen. Padahal, idealnya ruang terbuka hijau di wilayah DAS minimal mencapai 30 persen.