Disdik Tabanan Luruskan Kabar Siswa SMA Tak Bisa Baca, Hoaks dan Opini Sepihak!
- Sumber foto: Tabanan Media Centre/ VIVA Bali
Tabanan, VIVA Bali –Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tabanan angkat bicara terkait viralnya kabar di media sosial yang menyebutkan adanya siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayahnya tidak bisa membaca. Kepala Disdik Tabanan, I Gusti Putu Ngurah Darma Utama, dengan tegas menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar dan hanyalah opini sepihak.
“Kami sudah melakukan penelusuran mendalam dan dapat kami pastikan bahwa kabar itu tidak benar,” ujar Darma Utama pada Kamis, 15 Mei 2025. Ia menjelaskan bahwa memang pernah ada kasus seorang siswa yang kurang lancar membaca, namun siswa tersebut kini telah lulus.
Lebih lanjut, penelusuran Disdik justru menemukan bahwa mantan siswa yang bersangkutan mahir dalam menggunakan perangkat teknologi. “Jika ini yang menjadi dasar opini, saya sangat meragukan klaim tidak bisa membaca itu,” imbuhnya.
Darma Utama tidak menampik adanya tantangan dalam memastikan semua siswa mencapai standar literasi yang diharapkan. Ia menjelaskan bahwa keberadaan siswa berkebutuhan khusus di sekolah inklusif menjadi salah satu faktor yang perlu penanganan khusus.
“Saat ini, sekolah diharapkan mampu menerima semua siswa, dan kami telah melakukan berbagai upaya pendampingan di tingkat kelas, menyiapkan tenaga ahli inklusi, serta membentuk tim literasi dan numerasi di tingkat sekolah dan kabupaten,” jelasnya.
Selain itu, Disdik Tabanan juga menyoroti isu kekerasan di sekolah seperti perundungan yang juga dapat mempengaruhi proses belajar siswa. “Kasus-kasus seperti ini telah ditangani oleh Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Satuan Pendidikan (TPPKSP),” tegas Darma Utama.
Menyikapi informasi yang beredar luas di media sosial, Kepala Disdik Tabanan mengimbau masyarakat untuk lebih cerdas dan selektif dalam menerima informasi.
“Literasi menjadi kunci penting agar kita tidak mudah terjebak pada informasi yang keliru, apalagi yang bersifat hoaks,” pungkasnya. (*)