Kerusuhan di Nepal Memanas, Kemlu RI Pastikan WNI dalam Kondisi Aman
- https://www.antaranews.com/berita/5099561/kerusuhan-besar-di-nepal-kemlu-pastikan-wni-tetap-aman
Jakarta, VIVA Bali – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Nepal dalam kondisi aman, meski negara itu tengah dilanda kerusuhan besar anti pemerintah.
Direktur Pelindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha menjelaskan bahwa pihaknya terus memantau situasi dengan berkoordinasi bersama KBRI Dhaka yang merangkap akreditasi ke Nepal, Konsul Kehormatan RI di Nepal, serta simpul masyarakat Indonesia yang ada di sana.
“Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban kerusuhan tersebut,” ujar Direktur Pelindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta. Rabu 10 September 2025.
Kemudian, Judha Nugraha juga menyampaikan bahwa WNI yang sedang berkunjung atau berwisata ke Nepal diminta segera melapor diri melalui hotline KBRI Dhaka.
“Bagi WNI yang saat ini sedang melakukan kunjungan atau berwisata di Nepal, mereka diminta segera melakukan lapor diri ke hotline KBRI Dhaka,” ucap Direktur Pelindungan WNI Kemlu, dilansir dari antaranews.com.
Diketahui, data KBRI Dhaka menunjukkan terdapat 57 WNI yang menetap di Nepal. Selain itu, tercatat ada 43 anggota delegasi RI yang tengah menghadiri konferensi internasional di Kathmandu.
Selain itu, dua personel TNI yang mengikuti pelatihan dan 23 wisatawan asal Indonesia. Seluruhnya dipastikan berada dalam kondisi aman.
Kemlu melalui KBRI juga telah mengeluarkan imbauan agar para WNI meningkatkan kewaspadaan, menghindari kerumunan, serta terus memantau perkembangan situasi dari sumber resmi otoritas setempat.
Kerusuhan di Nepal dipicu keputusan pemerintah setempat yang memblokir sejumlah platform media sosial dengan alasan belum terdaftar sesuai regulasi baru. Kebijakan tersebut memantik aksi protes besar-besaran yang digerakkan kalangan muda Generasi Z Nepal pada Senin 8 September 2025.
Aksi tersebut berkembang menjadi kerusuhan dan penjarahan massal. Aparat keamanan menembak para demonstran, menyebabkan 19 orang tewas dan ratusan lainnya terluka.
Massa juga menyerbu sejumlah gedung publik, kantor partai politik, hingga gedung parlemen yang kemudian dibakar. Bahkan, kediaman pejabat tinggi dan kantor presiden ikut menjadi sasaran amuk massa.
Situasi kerusuhan di Nepal kian memanas setelah Perdana Menteri Nepal, Sharma Oli menyampaikan pengunduran diri kepada Presiden Ram Chandra Paudel, yang kini bersiap membentuk pemerintahan baru.