Freeport Bikin Heboh Pestapora 2025, Slank Blak-Blakan Kritik Tambang di Panggung
- https://m.antaranews.com/foto/5089701/slank-tampil-berkolaborasi-dengan-sal-priadi-di-festival-musik-pestapora
Jakarta, VIVA Bali –Pestapora 2025 meledak jadi sorotan setelah Freeport jadi sponsor utama. Geger terjadi saat 29 band pengisi acara mundur dan Slank menyalakan panggung dengan kritik tambang.
Gelaran musik Pestapora 2025 tak lepas dari kontroversi.
Belakangan ini, beredar narasi di media sosial bahwa festival musik terbesar ini disponsori oleh PT Freeport Indonesia.
Kabar itu langsung membuat geger hingga 29 band memutuskan mundur dari panggung, sementara band legendaris Slank justru tetap tampil dan menambahkan lirik kritik pedas ke izin tambang, Kapolri, Puan Maharani, sampai Presiden.
Awalnya, isu sponsorship Freeport ramai diperbincangkan sejak hari pertama penyelenggaraan. Jumat, 5 September 2025.
Banyak netizen langsung menyoroti dan mengaitkan hal ini dengan etika penyelenggaraan festival musik yang seharusnya bersih dari kepentingan industri tambang.
Kabar ini membuat beberapa band memilih untuk membatalkan penampilannya.
Salah satunya band punk Sukatani yang mengaku baru mengetahui sponsorship Freeport jelang tampil.
“Baru tau tadi jam 7. Ini lagi cari jalan keluarnya,” tulis mereka di akun X @Indopopbase.
Meski 29 band memilih mundur, Slank tetap tampil di atas panggung.
Bahkan, Kaka, vokalis Slank, menyisipkan lirik yang menohok soal izin tambang, Kapolri, Puan Maharani, dan Presiden.
Dalam video yang beredar di Instagram Slankdotcom, Kaka menyanyikan seruan kritis.
"Kalau aku punya surat izin menambang, akan aku robek dan aku bakar, biar hutan tak jadi dibabat, agar hutan rimbaku tetap lebat,” cetus vokalis Slank ini.
Bahkan Kaka sampai berandai menjadi Kapolri yang Pro Rakyat.
"Kalau aku ini Kapolri, ku perintahkan untuk Pro Rakyat, supremasi sipil harus dikawal, bertindak dengan manusiawi!,” tukas Kaka.
Soal Perampasan Aset Koruptor pun tak terlepas dari bidikan Kaka jika dirinya menjadi seorang Puan Maharani, Ketua DPR RI saat ini.
"Kalau aku ini Puan Maharani, akan ku perintahkan cepat bersidang, RUU Perampasan Aset disahkan, agar koruptor tidak berkutik,” sebut Kaka.
Bahkan Kaka pun berandai menjadi Presiden yang menjadi penjaga negeri ini.
"Kalau aku jadi Presiden, tolong beritahu siapa yang bobol, biar nggak ada lagi kebobolan, rakyat pun jadi tenang,” tegas Kaka.
Penampilan Slank tersebut mendapat sambutan meriah dari penonton.
Tepuk tangan dan sorak sorai memenuhi seluruh arena, menandakan penonton ikut merasakan energi kritik sosial yang dibawakan band legendaris ini.
Menanggapi kontroversi soal sponsorship PT Freeport Indonesia, pihak Pestapora akhirnya angkat bicara.
Festival Director Pestapora 2025, Kiki Ucup, mengakui adanya kelalaian dan meminta maaf kepada publik.
“Halo, saya Kiki Ucup, Festival Director Pestapora 2025. Izinkan saya menanggapi situasi terkait kerjasama dengan PT Freeport Indonesia. Kami menyadari kelalaian kami, dan saya meminta maaf atas langkah yang kurang tepat ini,” ujar Ucup melalui video di Instagram.
Kiki juga menegaskan, pihaknya telah memutus kerja sama dengan Freeport.
“Per hari ini, Sabtu tanggal 6 September 2025, Pestapora telah memutus kerjasama dengan PT Freeport Indonesia. Kami memastikan tidak ada aliran dana dari Freeport dan mereka tidak akan hadir di festival ini. Segala beban akibat kejadian ini menjadi tanggung jawab Pestapora sepenuhnya,” tambah penyelenggara Pestapora ini.
Meski badai kontroversi menerpa, festival tetap berjalan dengan beberapa musisi yang akhirnya memutuskan mundur dari line-up, termasuk band yang paling vokal menolak sponsorship Freeport.
Kisruh Pestapora ini memunculkan beragam reaksi netizen.
Beberapa memuji Slank karena berani menyuarakan kritik sosial di atas panggung, sementara sebagian lain mempertanyakan profesionalisme penyelenggara yang sempat menerima sponsor kontroversial.
Terlepas dari pro-kontra, festival tetap menjadi sorotan publik, menegaskan bahwa musik dan seni memang selalu dekat dengan isu sosial yang sedang hangat dibicarakan.
Pestapora 2025, dengan semua gejolak yang terjadi, menjadi bukti bahwa festival musik tak hanya soal hiburan, tapi juga panggung kritik, kesadaran lingkungan, dan keberanian musisi berbicara untuk rakyat.