Diprank Panitia Fornas, Forum Transportasi Lokal Demo di Depan Bandara Lombok

Demo depan Bandara
Sumber :
  • Ida Rosanti/ VIVA Bali

Lombok Tengah, VIVA Bali – Forum Persatuan Transportasi Bandara menggelar aksi unjuk rasa di depan Bandara Lombok, Senin, 21 Juli 2025. 

Aksi itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan pengusaha transportasi lokal terhadap panitia Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) NTB. Para pengusaha tranportasi lokal mengaku tidak dilibatkan dalam Fornas ke-8 tahun 2025 yang akan segera digelar di NTB dan bakal menghadirkan belasan ribu orang peserta dari 38 provinsi di Indonesia.

Salah satu perwakilan dari masa aksi, Lalu Toni dalam orasinya mengungkapkan, transportasi lokal merasa diprank oleh panitia Fornas. Mereka diminta untuk menyiapkan 100 unit kendaraan yang akan digunakan oleh peserta Fornas. Namun malah dibatalkan secara sepihak menjelang waktu pelaksanaan Fornas.

"Kami diberitahu keputusan sepihak ini lewat pesan WhatsApp. Dan bukan kali ini saja, tapi sering kami diprank seperti ini setiap ada event besar. Itu yang buat kami kecewa," cetus Lalu Toni.

Dia mengatakan, sejumlah persyaratan yang diminta panitia terkait transportasi peserta Fornas ini sudah dipenuhi pengusaha tranportasi lokal di Bandara, misalnya saja adalah kondisi kendaraan harus di bawah lima tahun.

"Dan itu sudah sekitar 3 bulan lalu kami penuhi," katanya.

Namun menjelang waktu pelaksanaan Fornas, panitia Fornas malah memutuskan untuk mendatangkan kendaraan dari luar daerah untuk digunakan peserta Fornas hilir mudik selama kegiatan di NTB.  Dari informasi yang didapatkan pihaknya, kendaraan yang akan didatangkan dari luar daerah tersebut adalah mobil listrik dan sejumlah kendaraan yang disiapkan oleh perusahaan besar seperti Bluebird. 

"Informasi yang kami dapatkan itu akan membawa mobil listrik dari luar daerah sekitar 50-100 kendaraan, serta ada mobil lain yang dipinjamkan oleh perusahaan besar untuk mengantarkan para kontingen Fornas nantinya," katanya.

Menurutnya, pemutusan secara sepihak yang dilakukan oleh panitia Fornas itu membuat para pengusaha transportasi lokal kecewa. Padahal, pemerintah daerah maupun panitia Fornas semestinya memprioritaskan transportasi lokal dulu.

"Kenapa tidak pak Gubernur itu, lebih memprioritaskan pengusaha lokal dulu baru mencari pengusaha transportasi di luar daerah, hal itu sama saja dengan membunuh kami. Kalau sampai H-3 tidak ada kejelasan, kami akan demo besar-besaran," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) NTB, Nauvar Furqany Farinduan sebelumnya menyatakan bahwa seluruh aspek persiapan Fornas saat ini menjadi prioritas, termasuk soal transportasi.

“Deputi IV yang membidangi transportasi telah menyampaikan, jika ada pelaku usaha yang ingin terlibat, silakan datang langsung ke Sekretariat Fornas untuk didata dan diverifikasi,” ujar Nauvar.

Ia berharap semua pihak dapat bekerja sama demi menyukseskan pelaksanaan Fornas di NTB.