Terjebak Kemacetan di Pelabuhan Ketapang, Sopir Truk Terlibat Keributan Dengan Satpam Pelabuhan

Keributan pengemudi truk dan satpam pelabuhan Ketapang
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Bali –Antrian yang cukup lama membuat tensi emosional meningkat. Sejumlah pengemudi truk terlibat keributan dengan beberapa petugas keamanan Pelabuhan penyeberangan Ketapang. Seorang petugas sempat mendapatkan pukulan dari sopir truk pada bagian wajah saat keributan terjadi 

Keributan ini terjadi tidak jauh dari areal pintu masuk Pelabuhan penyeberangan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kamis, 17 Juli 2025. 

Puluhan pengemudi truk yang sudah terjebak antrian cukup lama, terlibat keributan dengan beberapa petugas keamanan Pelabuhan. 

Kedua belah pihak terlibat adu mulut hingga beberapa kali akibat beberapa pengemudi truk tidak sabar terjebak antrian. 

Keributan pengemudi truk dan satpam pelabuhan Ketapang

Photo :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

“Saya tidak tahu apa sebabnya dan bagaimana asal muasalnya. Saya tahu sudah ribut-ribut dengan satpam Pelabuhan,” ujar seorang pengemudi truk, Janoko. 

Aksi saling dorong dan saling kejar antar pengemudi truk dan petugas keamanan Pelabuhan Ketapang sempat terjadi hingga beberapa kali. 

“Kami meminta kepastian kapan akan bisa menyeberang. Kami terlalu lama terjebak dalam antrian ini,” teriak pengemudi truk lainnya. 

Petugas keamanan Pelabuhan yang mencoba menenangkan pengemudi truk tidak berhasil menguasai keadaan. 

Seorang pengemudi truk yang dianggap provokator langsung coba diamankan oleh petugas keamanan Pelabuhan namun melakukan perlawanan. 

“Enak saja main tangkap saja. Emang siapa kamu? Kita protes kok malah mau ditangkap oleh mereka,” kecam pengemudi berikutnya. 

Keributan pengemudi truk dan satpam pelabuhan Ketapang

Photo :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Akibat keributan tersebut, seorang petugas keamanan Pelabuhan mendapatkan bogem mentah dari seorang pengemudi truk. 

Beruntung aksi anarkis tidak berlanjut setelah anggota TNI AL yang ikut berjaga di lokasi berhasil melerai kedua kelompok. 

Arus penyeberangan Ketapang Gilimanuk mengalami gangguan yang menyebabkan antrian panjang sejak 24 jam terakhir. 

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, antrian kendaraan terjadi akibat adanya pengurangan jumlah kapal penyeberangan. 

Beberapa kapal penyeberangan yang dianggapa tidak layak layak, dilarang beroperasi oleh pihak terkait pasca musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. 

Sementara itu, pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjungwangi belum memberikan respon atas permintaan konfirmasi. 

Pertanyaan konfirmasi melalui pesan whatsapps hanya dibaca namun belum dijawab setelah lebih dari 2 jam terkirim.