Ketua TP PKK Lobar Dorong Inovasi Posyandu, Sekolah Lansia Jadi Teladan Pelayanan Holistik
- Dok. Dikes lobar/ Viva Bali
Lombok Barat, VIVA Bali –Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Lombok Barat, Ayu Indra Rukmana, menegaskan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan di Posyandu saat melakukan kunjungan kerja ke Posyandu Permata Hati 1 di Dusun Mambalan, Desa Mambalan, baru-baru ini. Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda pembinaan dan pemantauan implementasi Permendagri Nomor 13 Tahun 2024 tentang Pos Pelayanan Terpadu.
“Setiap keluhan dari masyarakat perlu dicatat dan direspon dengan baik. Ini akan menjadi pedoman bagi pihak desa dan kecamatan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah kita,” ujar Ayu Indra Rukmana di hadapan para kader dan masyarakat yang hadir, Rabu, 9 Juli 2025.
Kunjungan tersebut turut didampingi oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat, H. Zulkipli, Camat Gunung Sari M. Musanip dan Kepala UPT Puskesmas Penimbung, Akhmad Juaini. Kehadiran para pejabat ini menjadi bukti komitmen kuat pemerintah daerah dalam mendukung program kesehatan masyarakat dari tingkat bawah.
Dalam pemantauannya, Ayu menekankan pentingnya pencapaian enam Standar Pelayanan Minimal yang diatur dalam regulasi terbaru. “Posyandu saat ini tidak lagi hanya soal timbang bayi dan imunisasi. Harus menyentuh aspek lain seperti pendidikan, ketertiban, dan perlindungan sosial,” tegasnya.
Selain itu, Ayu juga memberikan apresiasi khusus terhadap kegiatan lansia yang aktif di posyandu serta keberadaan sekolah lansia di Desa Mambalan. “Saya sangat senang melihat semangat para lansia di sini. Sekolah lansia ini langkah luar biasa. Saya berharap bisa ditiru oleh desa lain,” tambahnya.
Ia menilai, keberadaan sekolah lansia adalah bentuk inovasi pelayanan yang tidak hanya menjaga kesehatan, tetapi juga memberikan ruang belajar dan berekspresi bagi para orang tua.
Kegiatan ini diakhiri dengan dialog bersama warga dan kader posyandu. Ketua TP PKK menegaskan bahwa penguatan pelayanan terpadu adalah langkah penting menuju peningkatan kualitas hidup masyarakat desa.
“Kami ingin setiap desa memiliki posyandu yang bukan hanya aktif, tapi juga adaptif dan menyentuh semua lapisan masyarakat,” pungkas Ayu.