Perjalanan Hidup dan Pengabdian Alamudin Dimyati Rois (Gus Alam)

Mendiang Gus Alam di acara Ponpes Alfadlu Wal Fadlilah
Sumber :
  • https://www.instagram.com/p/DEnbFL8zdy4/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==

Jakarta, VIVA Bali –Alamudin Dimyati Rois, yang akrab disapa Gus Alam, adalah sosok yang dikenal sebagai ulama dan politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Lahir pada 26 Desember 1980 di Kendal, Jawa Tengah, ia merupakan putra dari KH. Dimyati Rois, pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadllu Wal Fadhilah. Gus Alam menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Diponegoro dan meraih gelar Magister Ilmu Politik.

Karier politiknya dimulai pada 2009 saat terpilih sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Tengah I, mencakup Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Kabupaten Kendal. Ia menjabat selama empat periode berturut-turut hingga 2025. Di DPR, Gus Alam aktif di Komisi VIII yang membidangi urusan keagamaan, sosial, dan pemberdayaan perempuan dan anak.

Selain di parlemen, Gus Alam juga dikenal sebagai pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadllu Wal Fadhilah 2 yang didirikannya pada 2017 di Kendal. Ia juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Dewan Syuro DPW PKB Jawa Tengah dan Wakil Ketua Garda Bangsa, organisasi kepemudaan PKB.

Tragisnya, pada 2 Mei 2025, Gus Alam mengalami kecelakaan di Tol Pemalang-Batang saat perjalanan pulang dari pengajian di Brebes. Kecelakaan tersebut menewaskan dua asistennya dan menyebabkan Gus Alam mengalami luka serius. Setelah dirawat intensif di RS Budi Rahayu, Pekalongan, ia meninggal dunia pada 6 Mei 2025.

Kepergian Gus Alam meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, santri, dan masyarakat yang mengenalnya sebagai sosok religius dan berdedikasi. Sebagai penghormatan terakhir, jenazahnya dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Al-Fadllu Wal Fadhilah di Kendal.