Kafe Tuak Tuai Polemik, Ketua ISNWDI Serukan Klarifikasi
- Moh Helmi/ VIVA Bali
Dengan nada geram, ia juga mengungkapkan bahwa pemilik kafe tersebut bukan warga asli Suranadi. “Yang bersangkutan bukan orang sini, tapi dengan enteng mengklaim budaya kami. Itu menyakitkan,” ucap Syaiful.
Atas hal tersebut, Syaiful mendesak agar pernyataan itu segera dicabut dan disertai dengan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat Suranadi. “Ini bukan soal kebiasaan pribadi, ini menyangkut martabat masyarakat,” tegasnya lagi.
Selain itu, Syaiful juga menyoroti keberadaan kafe-kafe ilegal di wilayah Suranadi yang menurutnya telah menimbulkan keresahan. “Hingar-bingar musik sampai dini hari, aktivitas mencurigakan, serta kos-kosan liar sangat mengganggu masyarakat. Apalagi lokasi itu dekat dengan pondok pesantren dan madrasah,” jelasnya.