Kondisi Jalan Kabupaten di Desa Aik Bual Lombok Tengah Rusak Parah
- Dok. Humas Kodim Lombok Tengah/ VIVA Bali
Lombok Tengah, VIVA Bali –Kondisi jalan kabupaten yang menghubungkan desa Aik Bual kecamatan Kopang dengan desa Setiling kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, rusak parah. Jalan tersebut saat ini sudah tidak bisa dilewati kendaraan, baik roda dua maupun roda empat mengingat bagian jalan hanya tersisa sedikit saja.
Kerusakan jalan yang digunakan warga untuk aktivitas sehari-hari ini sudah lama terjadi namun belum dilakukan perbaikan.
Kepala Badan Penanggungulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, Ridwan Makruf kepada Bali.viva.co.id, Jumat, 4 Juli 2025 mengatakan, pihaknya sudah lama menerima laporan dari masyarakat terkait kerusakan jalan yang berlokasi di dusun Bare eleh, Desa Aik Bual itu. Akan tetapi, BPBD tidak bisa melakukan perbaikan sendiri, namun butuh intervensi juga dari dinas terkait.
"Itu sudah sering terjadi dan tetap dilaporkan. Tapi kalau kita hanya bantu dengan semen dan lain-lain kan tidak kuat kalau dicor biasa. Harus dibongkar dan dicor permanen. Sudah kita tindaklanjuti ke dinas terkait," ujarnya.
Sementara itu pejabat Ahli Muda Penata Kelola Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lombok Tengah, Eka Nita mengatakan, pihaknya sudah menyusun rencana untuk dilakuan perbaikan jalan yang rusak tersebut.
"Sabtu pekan kemarin tim perencanaan sudah turun memeriksa sedetail-detailnya. Kondisi jalan sebelumnya tinggal setengah badan jalan tapi sekarang ini tinggal seperempatnya saja yang tersisa,"imbuh Eka.
Dijelaskan, jalan itu sebenarnya sudah dipasangi police line agar warga tidak lagi melintasinya karena cukup berbahaya. Namun, warga masih saja melintasi jalan tersebut.
Menurut keterangan yang diperoleh pihaknya, kerusakan jalan yang sudah berdiri selama 30 tahun itu terjadi karena ada aliran air bah yang datang dari arah hutan yang berlokasi di bagian atas jalan. Air bah yang menerjang saat turun hujan beberapa bulan lalu itu mengakibatkan dinding pengaman jalan terhempas sehingga mengakibatkan kerusakan jalan terus terjadi.
"Kalau dari perencanaan awal kita, panjang jalan ini yang akan diperbaiki sepanjang 20 meter. Tapi kemungkinan itu akan terus bertambah karena jalan itu dari tanah timbunan yang dikerjakan dengan padat karya. Syukur-syukur bisa bertahan sampai 30 an tahun," tandasnya.