Papuk Aseh Jadi Perhatian,Desa Lembar Selatan dan Rumah Yatim Ulurkan Bantuan

Kepala Desa bersama tim Yayasan Rumah Yatim Majeluk
Sumber :
  • Moh Helmi/ VIVA Bali

Lombok Barat, VIVA Bali –Kepedulian terhadap orang tua jompo terus menjadi perhatian utama di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi masyarakat. Menyadari hal tersebut, Kepala Desa Lembar Selatan, H. Muhamad Saleh, menjalin kerja sama dengan Yayasan Rumah Yatim Majeluk Mataram untuk memberikan bantuan nyata kepada para lansia, khususnya yang berada dalam kondisi memprihatinkan.

 

Salah satu yang menjadi perhatian adalah Papuk Aseh, seorang janda lansia yang tinggal di Dusun Cemare, Kecamatan Lembar. “Kami melihat kondisi kehidupan Papuk Aseh sangat layak untuk mendapatkan bantuan. Karena itu, kami ajukan usulan bantuan sebesar Rp 15 juta untuk mendukung kehidupannya,” ujar H. Muhamad Saleh saat ditemui oleh Bali.viva.co.id  di sela kegiatan peninjauan lokasi, Selasa, 1 Juli 2025.

 

Ia menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan kelanjutan dari program serupa yang telah sukses dilaksanakan sebelumnya di Dusun Puyahan dan Dusun Batu Samban. “Tahun lalu kita sudah menyalurkan bantuan ke beberapa dusun, dan dampaknya sangat dirasakan. Semoga kali ini, ikhtiar kita juga membawa manfaat besar bagi Papuk Aseh dan lansia lainnya,” tambahnya.

 

Ketua Yayasan Rumah Yatim Majeluk Mataram, Wawan Ismawan dalam keterangannya, menyambut baik kolaborasi ini. “Kami siap membantu menyalurkan bantuan tepat sasaran. Lansia seperti Papuk Aseh membutuhkan perhatian bukan hanya materi, tapi juga kehadiran dan kepedulian kita semua,” ujar Wawan 

 

Program bantuan ini tidak hanya menyentuh sisi ekonomi, tetapi juga menjadi simbol kepedulian sosial terhadap para lansia yang seringkali hidup dalam kesunyian dan keterbatasan. Melalui langkah kolaboratif ini, Kepala Desa berharap dapat menggugah lebih banyak pihak untuk turut peduli terhadap orang tua jompo.

 

“Ini bukan hanya soal bantuan finansial, tapi bagaimana kita sebagai masyarakat menumbuhkan rasa empati dan gotong royong. Karena pada akhirnya, keberadaban suatu masyarakat tercermin dari cara mereka memperlakukan orang tuanya,” pungkas H. Muhamad Saleh.