Barang Bukti Palu jadi Titik Awal Terungkapnya Kasus Penembakan Brutal WNA Australia di Bali

Kapolda Bali Irjen Daniel Adityajaya menggelar rilis perkem
Sumber :
  • Dewi Umaryati/ VIVA Bali

Badung, VIVA Bali –Tak ada kejahatan sempurna. Mungkin pepatah ini pantas disematkan untuk kasus penembakan brutal yang menewaskan seorang WNA Australia berinisial ZR (33). 

Kejahatan yang telah direncanakan sejak April lalu harus ambyar hingga seluruh pelaku tertangkap, hanya karena barang bukti palu godam yang tertinggal di TKP vila kawasan Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung. 

Awalnya polisi sempat mengira akan kehilangan jejak pelaku. 

Selain tidak ada CCTV yang terpasang di vila, para korban tak ada yang mengenali wajah pelaku yang tertutup Sebo dan menggunakan helm menutupi seluruh wajah alias full face. 

"Meski tidak ada saksi yang melihat wajah pelaku, tim yang melakukan olah TKP menemukan petunjuk dari palu yang tertinggal. Ternyata di palu itu ada barcode yang menempel lengkap dengan identitas nama tokonya," kata Kapolda Bali Irjen Daniel Daniel Adityajaya, pada Bali.viva.co.id, Kamis, 26 Juni 2025. 

Dari petunjuk palu itulah, tim bergerak dan mengungkap pelaku penembakan adalah warga negara asing. 

"Kita cek CCTV di toko itu dan terlihat bahwa yang membeli palu itu seorang warga negara asing yang belakangan diketahui berinisial DFJ (Darcy Franscesco Jenson)," ujar kapolda. 

Dari titik itu polisi berhasil melacak keberadaan pelaku mulai dari lokasi penyewaan motor, mobil, perjalanan pelaku melarikan diri sampai membeli tiket penyeberangan Gilimanuk - Ketapang lalu naik bus dari terminal di Sidoarjo menuju Jakarta dan kabur ke luar negeri melalui Bandara Soekarno-Hatta. 

Sebelumnya, kasus penembakan brutal ini tak hanya menewaskan satu korban, tetapi juga melukai seorang WNA asal Australia berinisial SG (34). 

Saat ini korban masih menjalani perawatan di rumah sakit akibat luka tembak yang dialami. 

Polisi saat ini masih terus mendalami keterangan tiga tersangka yang kini telah ditahan polisi. 

Saat ditanya terkait adanya dugaan keterlibatan pihak lain dan jumlah tersangka bertambah, Irjen Daniel mengaku masih fokus memeriksa tersangka yang telah ditangkap. 

"Masih terus kita kembangkan keterangan para tersangka, termasuk membuka ponsel milik ketiganya. Semoga kita temukan ada petunjuk baru lagi," kata kapolda lagi.