Dari Lombok ke Jakarta,GESIT Jadi Inspirasi Pembangunan Inklusif Berbasis Komunitas
- Dok. FLLAJ Lobar/ VIVA Bali
Jakarta, VIVA Bali –Pemerintah Kabupaten Lombok Barat merayakan dua tahun pelaksanaan program Gender Equality and Social Inclusion (GESIT) dalam sebuah acara khusus yang digelar di Jakarta. Acara ini menjadi momen penting untuk mempertegas komitmen daerah dalam mendorong kesetaraan gender dan inklusi sosial yang lebih kuat dan berkelanjutan.
“Pencapaian ini bukan semata-mata keberhasilan proyek, tapi bukti bahwa perubahan sosial yang berkeadilan bisa dimulai dari level lokal, dengan kolaborasi dan komitmen yang kuat,” ujar Bupati Lombok Barat melalui Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ), dalam keterangan yang diterima oleh Bali.viva.co.id, Rabu, 25 Juni 2025.
Acara tersebut turut dihadiri oleh jajaran pejabat daerah, seperti Asisten II yang juga menjabat sebagai Plt. Kepala BAPPEDA, Kepala Dinas Perhubungan selaku Ketua FLLAJ, serta perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Perhubungan Kabupaten Lombok Barat. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap program GESIT yang didukung oleh Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT).
Dua organisasi mitra dari Lombok Barat—yakni PPDI (Perhimpunan Penyandang Disabilitas Indonesia) dan PERWAMAYA (Perempuan Wira Usaha Mandiri dan Berdaya)—ikut memeriahkan perayaan ini dengan menghadirkan pameran interaktif yang menggambarkan dampak dan kontribusi nyata mereka di tengah masyarakat.
“Program GESIT telah memberi ruang kepada kami untuk membuktikan bahwa penyandang disabilitas dan perempuan wirausaha bukan hanya bisa berkontribusi, tapi juga menjadi motor penggerak perubahan,” ungkap salah satu perwakilan PPDI dalam sesi diskusi yang berlangsung hangat.
Melalui pameran tersebut, para tamu undangan dapat melihat langsung hasil dari berbagai kegiatan pemberdayaan dan penguatan kapasitas komunitas. Pendekatan inklusif yang ditampilkan memperoleh apresiasi luas dari para pemangku kepentingan yang hadir.
“Acara ini menjadi ruang berbagi praktik baik antar sektor, serta memperkuat jejaring kerja sama lintas wilayah dan lembaga. Kami berharap, keberhasilan ini dapat menginspirasi daerah lain untuk mengadopsi pendekatan yang sama, karena inklusi sosial adalah dasar dari pembangunan yang adil dan berkelanjutan,” ujar Baiq Yeni Sastriani, Kepala Dinas Perhubungan Lombok Barat.