Sempat di Protes Warga, Lurah Tanjung Karang Permai Pastikan Tidak Ada Lagi Buang Sampah di SPALDT
- Ramli Ahmad/ VIVA Bali
Mataram, VIVA Bali –Setelah tiga pekan lahan pembuangan sampah SPALDT Tanjung Karang digunakan, banyak masyarakat menyampaikan keluhan terutama dua lingkungan Asahan dan Bagek Kembar yang dekat dengan lokasi akibat bau tidak sedap. Nani Nurkomala, Lurah Tanjung Karang Permai, menjelaskan bahwa aktivitas pembuangan sampah telah dihentikan, dengan pembuangan terakhir terjadi pada Rabu sore.
"Memang ada keluhan masyarakat karena bau busuk sampah, tapi kemarin sore sudah tidak ada lagi pembuangan. Alat berat sudah menyelesaikan penimbunan sisa sampah dengan tanah dan memberikan cairan E4 penghilang bau," terang Nani.
Sejak 17 April, pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok dibatasi, dan kota Mataram mengalami darurat dalam penanganan sampah. TPST regional Sandubaya yang selama ini digunakan sebagai tempat penampungan sementara tidak lagi mampu menampung volume sampah yang terus meningkat. Ditambah lagi, rencana pembuangan sampah di Kebon Ayu, Lombok Barat yang sudah disepakati dengan pemerintah setempat juga menemui kendala.
Sebagai alternatif, Kota Mataram memutuskan untuk membuang sampah sementara di lokasi SPALDT Tanjung Karang sejak . Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, Nizar Denny Cahyadi, menjelaskan, saat ini sudah tidak ada aktivitas pembuangan sampah ke Tanjung Karang. Untuk sampah yang sudah dibuang di sana, DLH masih menunggu putusan lebih lanjut. Jika memang nanti diangkut, kami akan angkut, tetapi jika tidak, kami akan memberikan obat untuk sampah tersebut agar tidak mencemari lingkungan warga sekitar.
Nizar menambahkan, "Untuk sementara kami buang sampah di TPST Sandubaya, karena besok kami sudah bisa buang sampah di TPA Kebon Kongok,".