Jenazah PMI Kazakhstan Sudah di Pulangkan ke Indonesia, Pemulangan Jenazah PMI di Jepang Masih Terkendala Biaya
- I Nyoman Sudika/ Viva bali
Jembrana, VIVA Bali – Dua jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jembrana sempat tertahan di luar negeri karena terkendala biaya pemulangan, satu diantaranya sudah dipulangkan ke tanah air. Jenazah Ni Putu Dari Widiantari (37) sudah diterbangkan dari Aktau, Kazakhstan menuju Bandara Ngurah Rai, Bali, Selasa 3 Juni 2025. Namun jenazah Ni Kadek Dwi Riyandini (24) PMI yang meninggal di Jepang masih tertahan karena faktor biaya dan kelengkapan administrasi.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Penempatan, Pelatihan, Produktivitas dan Transmigrasi, Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Jembrana, I Putu Agus Arimbawa, saat ditemui diruang kerjanya, Rabu 4 Juni 2025. Agus Arimbawa mengungkapkan jenazah Ni Putu Dari Widiantari, warga Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, saat ini sudah diberangkatkan dari Aktau, Kazakhstan menuju Bali, Selasa pagi kemarin. Widiantari diprediksi tiba di Bandara Ngurah Rai Bali, Rabu malam. Proses serta biaya pemulangan telah ditanggung perusahaan dan dibantu oleh rekan-rekannya di luar negeri.
"Yang di Kazakhstan aman, sudah diberangkatkan Selasa kemarin dan diperkirakan mendarat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, malam ini sekitar pukul 22.30 WITA. Namun karena beberapa pertimbangan seperti kedatangannya malam hari dan adanya proses administrasi dokumen akhirnya disepakati penjemputan jenazah dilakukan Kamis pagi," jelasnya.
Agus Arimbawa menambahkan, pihaknya saat ini masih mengawal kepulangan jenazah PMI asal Samblong, Kelurahan Sangkaragung, Ni Kadek Dwi Riyandini (24) yang meninggal dunia di Jepang, proses pemulangan saat ini masih dalam tahap penggalangan donasi biaya pemulangan.
“Yang di Jepang masih berproses, donasi sedang berjalan. Karena unprosedural semua biaya kepulangan diserahkan ke pihak keluarga,” ujarnya.
Untuk itu, pihak keluarga dan rekan-rekannya masih berupaya menggalang dana, termasuk Pemkab Jembrana juga akan menggalang dana dikalangan Pegawai.
"Kita masih berupaya karena pihak keluarga dan kami pemerintah daerah menginginkan Dwi Riyandini bisa dipulangkan." ungkap Agus Arimbawa.