Transformasi Lombok Barat, 100 Hari Kerja Bupati Lalu Ahmad Zaini dan Nurul Adha
- Dok. Prokopim Lombok Barat/ VIVA Bali
Lombok Barat, VIVA Bali –Lombok Barat kini berlari meninggalkan ketertinggalan masyarakat mulau merasakan angin perubahan yang signifikan di bawah kepemimpinan Bupati Lalu Ahmad Zaini dan Wakil Bupati Nurul Adha.
Dalam waktu 100 hari pertama kerja mereka, berbagai capaian prestasi dan hasil kerja nyata telah menunjukkan tren positif yang signifikan bagi daerah ini.
Langkah awal yang diambil oleh pasangan ini bertujuan untuk mewujudkan Lombok Barat yang maju, mandiri, dan berkeadilan, dan mereka berkomitmen untuk terus melanjutkan perubahan ini.
Salah satu kegiatan rutin yang paling mencolok dan menjadi harapan masyarakat adalah pelaksanaan CFN (Car Free Nite) yang berhasil menghidupkan kembali marwah Lombok Barat setelah pemekaran ibu kota Mataram.
Kota Gerung perlahan mulai mengambil alih posisi sebagai pusat keramaian dan aktivitas masyarakat Lombok Barat, meninggalkan Mataram yang sebelumnya menjadi jantung kehidupan ekonomi dan sosial daerah ini.
Dr. H. Lalu Sajim Sastrawan, Pengerakse Agung Majelis Adat Sasak (MAS), menyampaikan pesan bersemangat kepada masyarakat Lombok Barat. Ia menegaskan bahwa daerah ini telah tidur selama 25 tahun dan kini saatnya untuk bangkit.
"Perpindahan ibu kota dari Mataram ke Gerung diatur lewat PP No. 63 Tahun 2000. Artinya, sudah 25 tahun kita diam. Tapi hari ini, saya lihat semangat itu mulai bangkit!" ujarnya.
Pesan ini disambut hangat oleh masyarakat, yang mulai menunjukkan antusiasme terhadap kegiatan seni dan budaya, menandakan bahwa semangat Lombok Barat tidak benar-benar padam; ia hanya sedang menunggu momentum kebangkitan kini telah mulai terlihat.
Perubahan tidak hanya sampai disitu, prestasi terus tercapai diantara berbagai capaian yang diraih oleh pasangan LazAdha dalam periode singkat ini, Lombok Barat berhasil meraih peringkat pertama sebagai kabupaten terbaik se-Indonesia dalam kompetisi Kabupaten Katalon untuk pemilihan pilot proyek "Scalable Public Health Empowerment Research and Education Sites" (SPHERES) yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan dan University of Oxford.
Penghargaan ini menunjukkan efektivitas program kesehatan publik yang diterapkan di Lombok Barat.
Keberhasilan lainnya mencakup penghargaan terkait kedisiplinan kinerja ASN (Aparatur Sipil Negara) dari Kepala Kantor Regional X BKN, Yudhantoro Bayu Wiratmoko.
Selain itu, inisiatif pengembangan pelaku UMKM juga patut dicatat, di mana pinjaman tanpa bunga diberikan untuk melepaskan para pelaku usaha dari jeratan praktik rentenir, menandai upaya nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Di bidang pendidikan dan budaya, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat juga memperoleh pengakuan melalui penghargaan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, sebagai kepala daerah yang peduli dalam melestarikan dan mengembangkan bahasa daerah.
Penghargaan ini diberikan dalam Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional 2025 di Jakarta, sebuah acara penting yang menegaskan komitmen daerah dalam menjaga identitas budaya.
Dalam hal akuntabilitas keuangan, Lombok Barat menerima opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dari BPK RI untuk yang ke-11 kalinya.
Pengakuan ini menunjukkan bahwa laporan keuangan pemerintah daerah telah sesuai dengan standar akuntansi pemerintah yang berlaku, menggarisbawahi transparansi dan integritas dalam pengelolaan keuangan daerah.
Pasangan LazAdha berharap agar ke depan mereka dijauhkan dari segala hambatan dan diberikan jalan yang luas untuk memberikan dedikasi terbaik dalam mewujudkan Program Sejahtera Dari Desa.
Dengan semangat dan komitmen terus menerus, Lombok Barat berada di jalur yang tepat menuju transformasi yang lebih baik.
Masyarakat Lombok Barat pun diharapkan untuk tetap berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan, sehingga perubahan nyata yang telah dimulai ini dapat berlanjut dan memberikan manfaat jangka panjang bagi semua.