Mengintip Usaha Ternak di Rutan Negara, Warga Binaan Beternak di dalam Penjara
- I Nyoman Sudika/Viva bali
Lanjutnya, selain ayam petelor berbagai usaha ternak juga dikembangkan di Rutan Negara, mulai dari Ayam Jago, Bebek, Sapi, kambing hingga Babi. Semua unit pokjar di kelola oleh warga binaan.
“Namanya pembinaan tentu yang mengerjakan, mulai dari pencarian dan pemberian pakan, perawatan dan lainnya dilakukan oleh warga binaan, tentu dalam pengawasan kita,”ungkapnya.
Dalam menjalankan usaha ternak, Rutan Negara mengandeng pihak ketiga. Hal ini dilakukan karena tidak ketersedian anggaran. Dengan kerja sama dengan pihak ketiga, pihaknya mengaku mendapatkan kemudahan terutama didalam pemberian pelatihan kepada warga binaan.
“Semua ternak yang kita kembangkan merupakan kerjasama pihak ketiga, anak-anak (warga binaan) sebelumnya diberikan pembinaan cara memberikan pakan sesuai dengan takaran, perawatan dan pemeliharaan, penyediaan dokter hewannya juga kita kerjasamakan,” jelas Tulus.
Meski banyak memiliki usaha ternak, lanjut Tulus tidak semua Narapidana atau warga binaan bisa mendapat kesempatan memelihara ternak. Mereka hanya warga binaan yang memiliki kemauan untuk bekerja, berkelakuan baik, serta memiliki niat untuk belajar berternak.
“Kita selektif memilih warga binaan untuk ditempatkan di pokja ternak, karena disini minim pengawasan, hanya warga binaan yang memenuhi syarat saja, kalau yang mau pasti banyak,”tegasnya.