Hamil? Ini Dia Cara Pemeriksaan yang Ideal Bagi Ibu Hamil

Cek bumil untuk mantau perkebangannya.
Sumber :
  • https://pin.it/6KZtbYgv0

Kesehatan, Viva Bali – Hamil adalah salah satu tujuan dalam pernikahan,  setiap pasangan pasti mengidamkan secepatnya mendapatkan buah hati. Maka dari itu, ketika hamil pemeriksaan merupakan agenda wajib bagi bumil. Dengan rutin periska kehamilan dapat dipantau lerkembangan nya oleh dokter. Namu tidak dapat dipungkiri banyak ibu hamil yang tidak tau menau berapa kali harus ia periksa kehamilan.

 

Idealnya, ibu hamil perlu berkunjung ke dokter atau puskesmas terdekat untuk melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 6 kali selama 9 bulan.

Rinciannya adalah sebagai berikut:

-1 kali pada usia kehamilan 1–12 minggu atau trimester pertama

-Minimal 2 kali pada usia kehamilan 13–28 minggu atau trimester kedua

-3 kali pada usia kehamilan 29–40 minggu atau trimester ketiga

Selain itu, ada beberapa kondisi yang mengharuskan ibu hamil untuk lebih sering kontrol ke dokter, yaitu:

-Menjalani kehamilan di usia 35 tahun atau lebih tua

-Berisiko melahirkan secara prematur

-Mengalami komplikasi kehamilan atau kehamilan risiko tinggi, misalnya preeklampsia

-Memiliki riwayat penyakit, seperti asma, lupus, anemia, diabetes, tekanan darah tinggi, atau obesitas

Jika ini bukan kehamilan pertama, dokter juga akan bertanya mengenai pengalaman kehamilan Bumil sebelumnya. Selain itu, ada berbagai pemeriksaan yang akan Bumil jalani, yaitu:

1. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan ini meliputi pengukuran berat dan tinggi badan, tekanan darah, serta kondisi payudara, jantung, dan paru-paru. Dokter juga biasanya mengecek vagina, rahim, dan serviks guna mendeteksi kemungkinan adanya gangguan pada organ reproduksi yang dapat memengaruhi kehamilan.

2. Tes urine

Dalam tes ini bisanya dilakukan pada ada tanda-tanda infeksi saluran kemih  atau ginjal. Tes urin juga di lakukan pada saat pengecekan atau mendeteksi  protein atau gula darah dalam urin.

3. Tes darah

Tes ini bertujuan untuk mengecek golongan darah, mengukur kadar hemoglobin, dan mengetahui apakah Bumil memiliki kondisi infeksi tertentu, seperti cacar, rubella, hepatitis B, sifilis, gonore, klamidia, toksoplasmosis, atau HIV/AIDS.

4. USG kehamilan

Hal ini bertujuan untuk mengetahui jenks kelamin dari anak yang berada didalam kandungan bumil. memonitor detak jantung dan tumbuh kembang janin, serta mendeteksi apakah adanya masalah dalam kehamilan, seperti plasenta previa atau posisi janin sungsang.  Anjuran tes ini minimal dilakukan 2 kali atau satu kali dalam  setiap timester.

5. Tes skrining janin

Tes ini dapat memberikan gambaran mengenai kondisi kesehatan janin di dalam kandungan. Tes skrining dapat meliputi USG atau tes darah. Jika diperlukan, dokter juga akan menyarankan pemeriksaan genetik pada janin.

Waktu perkiraan bayi lahir biasanya dibahas pada kunjungan pertama. Pada kesempatan ini, Bumil bisa bertanya mengenai berbagai hal mengenai kehamilan, seperti apa saja pantangan ibu hamil, obat atau vitamin yang harus diminum, olahraga yang aman, atau berhubungan seks saat hamil.