PAUD Gratis di Kalibukbuk Wujudkan Generasi Cerdas Sejak Golden Age
- https://bulelengkab.go.id/informasi/detail/berita/17_paud-jadi-pondasi-pendidikan-anak-ny-wardhany-sutjidra-ajak-orang-tua-segera-daftarkan-anak-ke-paud
Buleleng, VIVA Bali – Ketua Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Wardhany Sutjidra menggelar kampanye PAUD di Aula Kantor Desa Kalibukbuk pada Kamis, 11 September 2025. Ia menekankan keutamaan PAUD untuk pondasi utama dalam pembentukan karakter dan kecerdasan anak.
Wardhany menjelaskan fakta bahwa 90 persen perkembangan otak anak terjadi sebelum umur 6 tahun, tepatnya pada pada rentang 0-5 tahun yang disebut sebagai masa emas (golden age). Fase ini anak mampu mengembangkan kemandirian, kemampuan sosial, dan kecerdasan kognitif.
“Anak usia 4–6 tahun wajib mengikuti PAUD. Di PAUD, mereka tidak sekadar belajar angka atau membaca, melainkan membentuk karakter, kemandirian, serta kemampuan bersosialisasi. Semuanya dilakukan dengan cara yang menyenangkan, salah satunya melalui bermain,” ujar Kepala PAUD Buleleng. Seperti yang dilansir dari bulelengkab.go.id.
Wardhany menyebutkan pentingnya rasio ideal agar pembelajaran lebih optimal. Desa Kalibukbuk menjadi salah satu pencapaian positif. Sejumlah 233 anak dari 4 sekolah PAUD aktif mengikuti pembelajaran.
“Satu kelas idealnya hanya diisi oleh 10 anak, sehingga pendidik bisa lebih fokus dalam membimbing,” kata Wardhany.
Kepala PAUD Buleleng juga menghimbau para orang tua agar segera mendaftarkan anaknya ke PAUD terdekat. Hal ini bertujuan agar tidak kehilangan masa emas perkembangan otak mereka. Pendapatnya, selain sebagai pendidikan dasar, PAUD juga sebagai pondasi desa untuk mempersiapkan generasi yang berkualitas mendatang.
Pemerintah Desa Kalibukbuk, Sekretaris Desa (Sekdes), Putu Agus Ariawan, menekankan bahwa desa berupaya terus mengajak orang tua untuk menyekolahkan anaknya di PAUD.
“Kami selalu mensosialisasikan pentingnya PAUD, karena dari sinilah pondasi pendidikan dibangun. Anak-anak yang mengikuti PAUD sejak dini akan memiliki karakter dan kemampuan dasar yang lebih baik untuk melanjutkan pendidikan selanjutnya,” ujar Agus Ariawan.
Upaya lainnya, Pemerintah Desa Kalibukbuk juga telah mengambil langkah nyata dengan menggratiskan biaya sekolah PAUD bagi masyarakat kurang mampu. Seluruh Pembiayaan ditanggung dengan anggaran desa untuk kesejahteraan warga.
“Semua gratis, tidak ada pungutan. Bagi masyarakat kurang mampu, biaya PAUD ditanggung penuh oleh anggaran desa. Ini bentuk perhatian kami untuk memastikan tidak ada anak yang tertinggal di desa Kalibukbuk,” kata Sekdes Desa Kalibukbuk.
Harapan dari kebijakan ini yakni meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menyekolahkan anak-anaknya ke PAUD, serta sebagai langkah strategis untuk menyiapkan bibit unggul penerus desa yang cerdas, mandiri, dan berdaya saing.