Plogging vs Lari Biasa, Mana Lebih Cepat Bakar Lemak?

Plogging gabungkan kardio lari dengan latihan kekuatan fungsional
Sumber :
  • Plogging gabungkan kardio lari dengan latihan kekuatan fungsional

Lifestyle, VIVA Bali – Ketika tujuan utama berolahraga adalah untuk membakar lemak dan menurunkan berat badan, lari atau jogging seringkali menjadi pilihan utama. Aktivitas ini dikenal sebagai olahraga kardio yang efektif dan mudah diakses. Namun, kini muncul penantang baru inovatif, yaitu Plogging, yang menggabungkan lari dengan aksi memungut sampah.

Pertanyaannya, apakah menambahkan aktivitas memungut sampah benar-benar membuat lari menjadi lebih efektif? Apakah Plogging hanya sekadar aksi peduli lingkungan, atau ia juga merupakan sebuah latihan seluruh tubuh yang superior?

Untuk menjawabnya, mari kita bedah perbandingan Plogging vs lari biasa dari sudut pandang pengalaman, analisis gerakan, dan dampaknya pada tubuh.

Pengalaman Nyata, Saat Lari Diganti dengan Plogging

Untuk memahami perbedaannya, kita bisa melihat pengalaman nyata. Seorang penulis di portal teknologi dan gaya hidup internasional, Tom's Guide, mencoba mengganti sesi lari rutinnya dengan Plogging. Hasilnya mengejutkan, Ia menemukan bahwa sesi Plogging terasa jauh lebih berat dan menantang secara fisik. Gerakan berhenti dan mulai yang konstan untuk mengambil sampah secara otomatis mengubah lari biasa menjadi sesi latihan interval (HIIT) yang intens. Otot-otot yang biasanya tidak terasa lelah setelah berlari, seperti otot inti dan paha, terasa jauh lebih aktif bekerja.

Analisis Gerakan, Kekuatan di Balik Lunge dan Squat