Popcorn Identik dengan Bioskop? Ini Faktanya!

Lifestyle, VIVA Bali – Popcorn bukan sekadar camilan ringan yang kita nikmati saat menonton film di bioskop. Sebelum identik dengan layar perak, berondong jagung ini bahkan sempat dilarang masuk ke dalam gedung bioskop.

Pemilik bioskop kala itu khawatir popcorn akan mengotori karpet serta merusak interior mewah yang mereka miliki. Lantas, mengapa popcorn sangat identik dengan bioskop?

Hubungan erat antara popcorn dan bioskop berawal pada masa The Great Depression atau Depresi Hebat di Amerika Serikat. Industri film yang masih berkembang harus mencari cara agar tetap bertahan hidup, dan popcorn muncul sebagai solusi tepat karena murah, praktis, serta mudah diproduksi.

Dari sinilah awal keterikatan popcorn dengan pengalaman menonton dimulai. Dilansir dari Andrew F. Smith dalam Britannica menegaskan bahwa ada tiga faktor utama yang membuat popcorn begitu melekat dengan bioskop. Pertama, harganya terjangkau sehingga bisa dinikmati semua kalangan. Kedua, proses pembuatannya sederhana dan bisa diproduksi dalam jumlah besar. Ketiga, kemunculannya hadir pada saat yang tepat ketika bioskop membutuhkan pemasukan tambahan.

Tak hanya itu, Tanaman ini pertama kali dibudidayakan di Amerika Tengah dan mulai populer di Amerika Serikat pada pertengahan abad ke-19. Popularitasnya makin meningkat setelah ditemukannya mesin pembuat popcorn bertenaga uap pada tahun 1885 yang membuat produksi jauh lebih mudah dan efisien.

Menjelang akhir abad ke-19, pedagang popcorn mulai bermunculan di jalanan. Mereka berjualan layaknya food truck masa kini, menawarkan camilan hangat dengan harga murah kepada masyarakat.

Kehadiran mereka membuat popcorn semakin dekat dengan kehidupan sehari-hari dan menarik perhatian penonton bioskop. Namun, pada awalnya, para pedagang hanya diizinkan menjual popcorn di luar gedung bioskop dengan membayar biaya harian.