5 Cara Menghadapi Rasa Tidak Puas dalam Hidup

Seseorang yang sedang kecewa.
Sumber :
  • https://unsplash.com/id/foto/seorang-pria-menutupi-wajahnya-dengan-tangannya-H0LhAUo3FHw

Lifestyle, VIVA Bali – Rasa tidak puas adalah bagian dari dinamika kehidupan yang umum dialami. Perasaan ini sering muncul akibat kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain, ekspektasi berlebih, atau tekanan lingkungan. Menurut laman resmi Kementerian Kesehatan RI, kondisi ini dapat berdampak pada kesehatan mental jika tidak dikelola dengan baik, karena menimbulkan stres berkepanjangan serta menurunkan kualitas hidup.

1. Mengenali dan Menerima Diri

Salah satu cara mengurangi rasa tidak puas adalah dengan mengenali kemampuan diri. Ajaran spiritual menekankan pentingnya menerima kenyataan hidup dengan ikhlas agar tercipta ketenangan batin. Sikap ini membantu seseorang memahami bahwa kehidupan tidak selalu berjalan sesuai keinginan, tetapi dapat tetap dijalani dengan penuh makna.

2. Mengelola Harapan dan Ekspektasi

Rasa tidak puas sering dipicu oleh ekspektasi yang terlalu tinggi. Mengelola harapan dengan realistis membantu individu menjaga kesehatan emosional. Fokus pada tujuan kecil yang dapat dicapai secara bertahap lebih efektif dibandingkan memaksakan pencapaian besar dalam waktu singkat.

3. Menghentikan Kebiasaan Membandingkan Diri

Kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain memperkuat rasa tidak puas. Kemenkes RI menjelaskan bahwa fokus pada kelebihan diri sendiri lebih bermanfaat untuk kesehatan mental dibandingkan mengukur keberhasilan dengan standar orang lain. Dengan begitu, individu dapat meningkatkan rasa syukur dan kebahagiaan pribadi.

4. Menumbuhkan Rasa Syukur

Praktik bersyukur merupakan strategi efektif untuk mengurangi rasa tidak puas. Bersyukur membantu menyeimbangkan emosi dan menguatkan daya tahan psikologis ketika menghadapi tantangan hidup. Dengan menuliskan hal-hal kecil yang disyukuri setiap hari, seseorang dapat lebih menghargai perjalanan hidup yang dijalani.

Menjaga Kesehatan Mental Secara Aktif

Selain pendekatan psikologis, langkah praktis juga penting. Kementerian Kesehatan RI menganjurkan penerapan pola hidup sehat, seperti olahraga teratur, tidur cukup, dan konsumsi makanan bergizi untuk mendukung kondisi mental yang stabil. Kebiasaan ini dapat membantu mengurangi risiko gangguan mental akibat rasa tidak puas yang berlarut-larut.