Kalem Tapi Ngena, Ini Makna Tersirat dari Film A Normal Woman

Milla dalam film A Normal Woman
Sumber :
  • https://www.netflix.com/id-en/title/81700180

Film, VIVA BaliFilm A Normal Woman menjadi salah satu drama psikologis terbaru dari Indonesia yang tayang di Netflix sejak 24 Juli 2025. Disutradarai oleh Lucky Kuswandi dan dibintangi oleh Marissa Anita, film ini menawarkan pengalaman emosional yang mendalam lewat kisah seorang perempuan bernama Milla yang hidupnya tampak sempurna di luar, namun penuh tekanan dan trauma yang terpendam di dalam.

Sinopsis dan Cerita yang Menggugah

Milla adalah seorang perempuan sosialita yang tampak bahagia dengan kehidupan dan keluarganya. Namun, suatu hari ia mengalami mimisan dan muncul ruam di tubuhnya tanpa sebab yang jelas. Gejala-gejala itu ternyata menjadi titik awal dari perjalanannya menggali luka lama yang belum pernah ia hadapi. Film ini membawa penonton menyusuri kenangan masa kecil Milla, konflik batin, serta bagaimana tubuh bisa menjadi medium yang mengekspresikan tekanan psikologis seseorang. 

Pesan dan Makna yang Ingin Disampaikan

Film ini menyampaikan bahwa perempuan sering kali dibebani ekspektasi untuk menjadi sempurna. Dari luar mereka terlihat bahagia dan sukses, tapi banyak yang kehilangan dirinya sendiri demi memenuhi standar sosial. Milla dalam film ini menjadi representasi banyak perempuan yang harus menjalani peran sebagai istri, ibu, dan anak dengan tuntutan yang sangat tinggi. Tubuhnya mulai ‘protes’ atas semua yang dia pendam. Ruam, gatal, dan mimisan bukan hanya gejala fisik, tapi bahasa tubuh atas luka batin yang tak terucapkan.

Sutradara Lucky Kuswandi menyampaikan bahwa film ini merupakan refleksi dari realita banyak perempuan modern. Ia ingin mengajak penonton memahami bahwa healing bukan sekadar tren, tapi sebuah proses panjang yang sering kali dimulai dengan menghadapi sisi diri yang paling rapuh. Dalam wawancara resminya, Lucky juga menjelaskan bahwa A Normal Woman hadir untuk memperlihatkan bagaimana tekanan sosial dapat membentuk, dan bahkan merusak, identitas seseorang jika tidak disadari. 

Karakter dan Visual yang Kuat

Marissa Anita menampilkan akting yang kuat dan emosional sebagai Milla. Ia berhasil menunjukkan ketegangan batin lewat gestur tubuh, sorot mata, hingga cara bicara yang tampak lembut namun menyimpan rasa takut dan bingung. Setting film pun mendukung suasana batin tokoh utama—dengan nuansa visual yang dingin, ruang-ruang minimalis yang seolah menjadi penjara emosional, dan pencahayaan remang yang memperkuat atmosfer kelam dalam cerita.

Film ini juga tidak bertele-tele dalam menyampaikan ceritanya. Setiap adegan punya makna dan relevansi, terutama bagi penonton perempuan yang sedang mencari kembali jati diri di tengah tuntutan hidup. A Normal Woman memberi pengingat bahwa tubuh dan pikiran harus seimbang, dan bahwa terkadang, hal paling normal adalah merasa tidak baik-baik saja. 

Kenapa Film Ini Layak Ditonton?

1.       Mengangkat isu psikologis dengan pendekatan yang halus tapi kuat.

2.       Relevan dengan realita banyak perempuan masa kini.

3.       Akting dan sinematografi yang mendukung cerita dengan sempurna.

4.       Memberikan pesan bahwa memahami diri sendiri itu penting.

5.       Disutradarai oleh sineas Indonesia berbakat yang konsisten mengangkat isu sosial secara mendalam.